News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Presiden Iran Jatuh

4 Pertanyaan setelah Meninggalnya Ebrahim Raisi, Apa Bedanya Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi peralatan militer Angkatan Laut IRGC di Bandar Abbas, Iran, 2 Februari 2024.

Bersama dengan ketua kehakiman dan ketua parlemen, wakil presiden akan mengadakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari.

Dalam kasus ini, nampaknya pemimpin sementara adalah Mohammad Mokhber, mantan perwira di Korps Garda Revolusi Islam dan pernah menjadi kepala dana abadi yang menjaga aset-aset Republik Islam.

Demi menenangkan publik yang khawatir mengenai stabilitas pemerintah, Khamenei berbicara tentang kematian Raisi pada Minggu (19/5/2024) malam, sebelum kematiannya dikonfirmasi.

Khamenei mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh mencemaskan adanya gangguan terhadap jalannya negara.

3. Apa dampak kematian Raisi terhadap Iran dan kawasan sekitarnya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi menghadiri parade militer bersama para pejabat tinggi dan komandan dalam upacara memperingati hari tentara tahunan negara itu di Teheran pada 17 April 2024. (ATTA KENARE/AFP)

Salah satu pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana kematian Raisi kemungkinan besar akan mempengaruhi perebutan siapa yang menggantikan Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi selanjutnya.

Ini adalah isu yang menjadi perhatian para akademisi, pejabat, dan analis seiring bertambahnya usia Khamenei.

Kematian Raisi juga dapat berdampak pada hubungan Iran dengan negara-negara kawasan lainnya.

Iran mendukung sejumlah kelompok proksi kuat yang melawan Israel.

Korps Garda Revolusi akan berupaya memastikan bahwa musuh-musuh Iran tidak memanfaatkan momen pergolakan ini.

Raisi juga mengawasi periode hubungan yang lebih hangat dengan negara-negara Teluk Arab termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Meskipun kebijakan ini kemungkinan besar akan terus berlanjut, setiap pemimpin baru mungkin memiliki prioritas yang berbeda.

Baca juga: Mei Tahun Lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi Kunjungi Indonesia, Sepakat Bela Perjuangan Palestina

4. Siapa yang selanjutnya menjadi Pemimpin Tertinggi?

Dalam struktur politik Iran yang rumit, hampir tidak ada ruang resmi atau publik di mana pertanyaan tentang pengganti Khamenei didiskusikan secara terbuka.

Namun para analis, pejabat, dan akademisi yang dekat dengan kalangan politik selama beberapa waktu menyebut putra Khamenei, Mojtaba, sebagai kandidat utama.

Kematian Raisi berarti Mojtaba sekarang terlihat memiliki jalur yang jelas menuju jabatan puncak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini