TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat senior lainnya tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).
Mulai hari ini, Selasa (21/5/2024), Iran akan mengadakan prosesi pemakaman di beberapa kota di Iran.
Upacara pemakaman Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian akan diadakan di kota utara Tabriz pada Selasa pagi.
Hal ini sebagaimana diberitakan media lokal, yang mengutip pejabat di provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran.
Prosesi ini dilakukan sebelum pemakamannya di kota Masyhad di timur laut pada Kamis (23/5/2024) mendatang.
Dilansir Anadolu Agency, jenazah Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya akan diterbangkan pada hari berikutnya ke kota Qom di Iran tengah, yang merupakan rumah bagi salah satu tempat suci dan seminari keagamaan tempat Raisi belajar.
Setelah pemakaman kedua di Qom, mereka akan dibawa ke ibu kota Teheran, di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei diperkirakan akan memimpin salat jenazah berjamaah bagi mereka.
Pada hari Kamis, sesuai rencana perjalanan, Raisi akan dibawa ke kampung halamannya di Masyhad untuk dimakamkan di tempat suci Imam Reza.
5 Hari Berkabung
Iran telah menyatakan lima hari berkabung untuk mengenang Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan pejabat Iran lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter.
Banyak warga Iran berkumpul di masjid dan alun-alun pada hari Senin untuk mendoakan para pejabat tersebut, yang meninggal ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh di pegunungan dekat perbatasan dengan Azerbaijan.
Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal: RI Kirim Doa, Putin dan Anwar Ibrahim Bersedih
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dengan keputusan akhir mengenai kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, mengatakan Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih sebagai presiden sementara.
Mokhber, seperti Raisi, dipandang dekat dengan Khamenei.
“Saya mengumumkan lima hari berkabung di depan umum dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran,” ungkap Khamenei dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Televisi pemerintah Iran mengatakan, semua kantor pemerintah dan bisnis swasta di negara itu akan ditutup pada hari Rabu bertepatan dengan pemakaman para korban.
Para pemimpin dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, dan Tiongkok telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para pemimpin Iran.
Adapun Ebrahim Raisi merupakan Presiden Iran ke-8 sejak Revolusi Islam 1979.
Ia menjabat sebagai penjaga tempat suci Imam Reza selama beberapa tahun sebelum menjadi kepala kehakiman negara itu pada tahun 2019 dan presiden pada tahun 2021.
Sebelumnya, setelah operasi pencarian sepanjang malam terhambat oleh cuaca buruk, Raisi, Amir-Abdollahian, dan pejabat tinggi lainnya dinyatakan tewas pada Senin pagi.
Menurut Konstitusi Iran, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan kepresidenan, dan pemilihan umum akan diadakan dalam waktu 50 hari.
Pemilihan untuk memilih presiden baru akan berlangsung pada 28 Juni 2024 dan kandidat akan didaftarkan mulai 30 Mei hingga 3 Juni, media pemerintah Iran melaporkan.
Baca juga: Presiden Ebrahim Raisi Ditemukan, Delegasi Iran: Jenazah Dapat Dikenali meski Alami Luka Bakar
Sampai negara itu mengadakan pemilu pada bulan Juni, Mohammad Mokhber akan memerintah negara itu sebagai presiden sementara, dan Ali Bagheri Kani akan menjabat sebagai menteri luar negeri.
Di panggung global, Raisi dan Amirabdollahian telah menghabiskan hampir tiga tahun mengukuhkan diri mereka sebagai wajah Iran.
Namun, kepergian mereka kemungkinan tidak menandakan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Iran.
(Tribunnews.com/Nuryanti)