TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Volodymyr Zelensky kurang puas dengan bantuan-bantuan militer yang mengalir ke Ukraina.
Ia meminta anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ikut menembaki rudal-rudal yang beterbangan menyerang negaranya.
The New York Times dalam sebuah wawancaranya dengan Zelensky mengabarkan bahwa sang presiden meminta keterlibatan 'lebih' dari negara-negara sekutu utamanya tersebut.
Baca juga: 90 Persen Pembangkit Listrik Hancur, Eks Menteri Ukraina: Pemadaman Bisa Terjadi Hingga Musim Dingin
“Mengapa kita tidak bisa menembak jatuh mereka? Apakah itu pertahanan? Ya. Apakah ini serangan terhadap Rusia? Tidak. Apakah Anda menembak jatuh pesawat Rusia dan membunuh pilot Rusia? Tidak. Jadi apa masalahnya dengan melibatkan negara-negara NATO dalam perang? Tidak ada masalah seperti itu,” kata Zelensky dikutip dari Times, Rabu (22/5/2024).
Negara Barat menentang keterlibatan NATO, karena bisa memprovokasi Rusia untuk memperluas peperangan ke negara-negara lain.
Bahkan Amerika Serikat (AS) melarang militer Ukraina untuk menembakkan senjata bantuannya ke wilayah Rusia.
Namun Zelensky membandingkan bagaimana AS dan Inggris membantu Israel menembak jatuh rentetan drone dan rudal dari Iran bulan lalu.
Ia mengungkap telah meminta para pejabat senior AS untuk mengizinkan Ukraina menembakkan rudal AS dan persenjataan lainnya ke sasaran militer di Rusia, sebuah taktik yang terus ditentang oleh AS.
Ketidakmampuan untuk melakukan hal tersebut, katanya, memberi Rusia “keuntungan besar” dalam peperangan lintas batas yang dieksploitasi dengan serangan di timur laut Ukraina.
The Times mengungkap Zelensky berbicara dengan rasa frustrasi dan kebingungan yang bercampur atas keengganan Barat untuk mengambil langkah lebih berani guna memastikan Ukraina memenangkan perang.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-816: Rusia Luncurkan Serangan Drone Besar-besaran
Permohonannya datang pada saat yang kritis bagi upaya perang Ukraina.
Tentaranya terus mengalami kemunduran dan paket senjata baru AS belum tiba dalam jumlah yang cukup.
Sejak awal perang, Ukraina belum pernah menghadapi tantangan militer sebesar ini, kata para analis.
“Tembak jatuh apa yang ada di langit Ukraina,” kata Zelensky.