TRIBUNNEWS.COM - Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan dia bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow menurut postingannya di Telegram, Rabu (22/5/2024) malam.
Ramzan Kadyrov melaporkan partisipasi Republik Chechnya, yang merupakan bagian Federasi Rusia, dalam operasi militer khusus atau invasi Rusia ke Ukraina dan situasi sosial-ekonomi antara Rusia-Chechnya.
Setelah pertemuan itu, Ramzan Kadyrov juga mengundang Vladimir Putin ke Chechnya.
Tidak disebutkan kapan pertemuan itu berlangsung.
“Saya sekali lagi menyatakan kepada kepala negara bahwa, pada perintah pertama, beberapa puluh ribu tentara cadangan yang terlatih dan dilengkapi perlengkapan siap berangkat ke zona operasi khusus,” tulis Ramzan Kadyrov di saluran Telegram, Rabu (22/5/2024).
Menurut Ramzan Kadyrov, sejak awal operasi khusus, setidaknya ada 43.500 warga Chechnya telah dikirim ke kawasan Distrik Militer Utara, dengan 18.000 di antaranya adalah sukarelawan.
Ramzan Kadyrov juga berterima kasih atas bantuan pemerintah Federasi Rusia untuk Chechnya.
"Berkat Dana Publik Daerah yang dinamai Pahlawan Rusia Akhmat Kadyrov, 1.693 unit kendaraan khusus dan sekitar 6 ribu quadcopter telah dibeli," kata Ramzan Kadyrov.
Dana tersebut juga mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah baru sebanyak 26 ribu ton.
“Sebagai penutup, saya berterima kasih kepada Vladimir Vladimirovich karena mendukung semua upaya dan partisipasi pribadi kami dalam perubahan positif di kawasan ini. Beliau juga menyampaikan keinginan masyarakat – beliau mengundang pemimpin nasional kami untuk mengunjungi Republik Chechnya,” kata Ramzan Kadyrov, dikutip dari Kommersant Rusia.
Presiden Chechnya saat ini, Ramzan Kadyrov adalah sekutu Kremlin.
Baca juga: 3.000 Tentara Bayaran Eks-Wagner Gabung ke Unit Pasukan Khusus Akhmat Chechnya
Ramzan Kadyrov telah memimpin Republik Chechnya yang terletak di Kaukasus Selatan sejak tahun 2007.
Sejak dimulainya perang terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022, ribuan tentara Chechnya, terutama dari pasukan Akhmat, telah berpartisipasi dalam operasi militer.
Pasukan ini telah bertempur di beberapa kota di provinsi Donetsk, Ukraina timur, seperti diberitakan RBC Rusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)