News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Singapore Airlines Turbulensi Hebat

Kesaksian Penumpang Singapore Airlines yang Sempat Terbentur dan Pingsan, Akui Bersyukur Masih Hidup

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah pesawat Singapore Airlines terlihat meluncur di landasan Bandara Changi Singapura di Singapura pada 15 April 2024. - Seorang penumpang Singapore Airlines penerbangan SQ321 asal Inggris, Josh Silverstone (24) membagikan pengalamannya sesuai mengalami turbelensi ekstrem pada Selasa (21/5/2024) kemarin. (Roslan RAHMAN / AFP)

Ia mendapat luka di dekat mata kirinya, gigi patah dan beberapa rasa sakit di lehernya.

Meski demikian, ia merasa baik-baik saja sampai dia tiba di bandara di Bangkok.

"Kemudian saya mulai merasa sangat mual. Tidak bisa berhenti muntah," kata Silverstone.

“Tetapi ada banyak orang yang kondisinya lebih buruk dari saya; orang-orang tergeletak di lantai dan mereka tidak bisa bergerak," urainya.

Dia mengatakan dia mendengar bahwa banyak penumpang mengalami cedera tulang belakang karena kepala mereka terbentur dan terjatuh.

"Banyak orang yang hampir tidak bisa menggerakkan (punggungnya)," tuturnya.

Menurutnya, dirinya sangat beruntung bisa berjalan dan keluar dari pesawat.

Lusinan orang dibawa ke rumah sakit setelah SQ321 melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok pada pukul 15.45 waktu setempat pada hari Selasa (21/5/2024).

Baca juga: 5 Fakta Singapore Airlines Turbulensi Hebat: Diduga akibat Cuaca Buruk, Korban Tewas Jadi 2 Orang

Silverstone memuji kru karena melakukan pekerjaan luar biasa dan sangat membantu penumpang ketika turbelensi terjadi.

Ia saat ini transit di Bangkok, dan masih berencana bepergian ke Bali untuk bertemu teman-temannya meski takut terbang.

Satu orang penumpang dilaporkan tewas akibat turbulensi dalam penerbangan SQ321.

Diketahui, korban tewas merupakan seorang pria lanjut usia yang umurnya sekitar 73 tahun.

General Manager Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn, mengonfirmasti kematian penumpang asal Inggris itu selama konferensi pers.

"Penumpang asal Inggris itu mungkin meninggal karena serangan jantung," katanya, dikutip dari The Strait Times.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini