Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Otoritas Jerman berkomitmen mematuhi perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICc) untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Pernyataan ini dilontarkan juru bicara pemerintah Kanselir Jerman Steffen Hebestreit, setelah Duta Besar Israel untuk Berlin, Ron Prosor, mendesak pemerintahan Scholz untuk menentang ICC, sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor
Namun dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Reichstag, ketika ditanya apakah otoritas Berlin akan melaksanakan perintah ICC atas penangkapan PM Netanyahu, Hebestreit berjanji akan membantu ICC menangkap Netanyahu.
Baca juga: Juru Bicara Kanselir Jerman Mengaku Siap Laksanakan Surat Perintah, Ringkus Netanyahu Buronan ICC
“Tentu saja ya, kami mematuhi hukum,” jawabnya.
Sebelumnya, Jaksa Mahkamah Pidana ICC Karim AA Khan mengumumkan bahwa pihaknya saat ini sedang bersiap mengajukan surat penangkapan bagi pimpinan tertinggi Israel PM Benyamin Netanyahu dan dan menteri pertahanannya Yoav Galant.
Penangkapan tersebut akhirnya diajukan ICC setelah pihak pengadilan mengumpulkan sejumlah bukti dari pelanggaran yang dilakukan oleh Israel, adapun bukti tersebut mencangkup rekaman wawancara dengan penyintas hingga mantan sandera.
Dalam laporan tertulisnya Khan mengungkap penangkapan Netanyahu dan menhan Yoav Galant dilakukan lantaran keduanya menjadi dalang yang bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza yang saat ini telah menelan korban lebih dari 54.000 jiwa.
“Penangkapan Netanyahu dan menteri pertahanannya Yoav Galant lantaran mereka telah menyebabkan kelaparan sebagai metode perang termasuk persetujuan pasokan bantuan kemanusiaan, dengan sengaja menargetkan warga sipil dalam konflik,” tegas Khan.
Hingga saat ini, belum ada kepastian lebih lanjut terkait kapan penangkapan bakal berlangsung. Namun menurut informasi yang beredar surat penangkapan itu akan rilis setelah pengajuan surat perintah mendapat persetujuan dari Majelis Pra-Peradilan (Pre-Trial Chamber) ICC.
Israel Kecam Jerman
Merespon rencana pemerintah Jerman yang akan membantu ICC menangkap Netanyahu, Israel dengan tegas mengecam pernyataan dari Kantor Kanselir Jerman Olaf Scholz.
“Saya mengingat pemimpin Jerman yang datang ke sini beberapa hari setelah tanggal 7 Oktober dan menyatakan bahwa Hamas adalah Nazi baru. Mereka menginginkan genosida terhadap orang-orang Yahudi. Banyak orang di dunia perlu memeriksa pedoman moral mereka (Jerman) dan berada di sisi yang benar dalam sejarah,” kata Juru Bicara Pemerintah Israel Avi Hyman.
Kecaman serupa juga turut dilontarkan Duta Besar Israel untuk Jerman, Ron Prosor di media sosial X. Ia menganggap surat perintah penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sebagai kejahatan dengan skala yang bersejarah.
“Ini keterlaluan. Pernyataan publik bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri akan kehilangan kredibilitasnya jika tangan kami terikat begitu kami membela diri,” ujar Prosor.