TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas di Gaza, melancarkan serangan rudal ke Kota Tel Aviv dan memicu sirene alarm ke warga Israel meraung-raung di Tel Aviv, Minggu, 26 Mei 2024.
Berdasar video yang beredar di media sosial seperti Instagram, sejumlah warga Israel yang sedang menikmati akhir pekan dengan berjemur di pantai lari kocar-kacir menyematkan diri.
Sebelumnya, Brigade Al Qassam mengatakan para pejuangnya telah berhasil “membunuh dan menangkap” sejumlah tentara Israel yang tidak diketahui identitasnya di kamp Jabalia. Namun klaim tersebut dibantah oleh militer Israel.
Serangan Brigade Al Qassam atas Tel Aviv sebagai aksi balasan terhadap Israel yang kini makin meningkatkan intensitas serangannya ke warga sipil di Gaza dan menewaskan lebih dari 80 warga Palestina dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, sebanyak empat truk bantuan dari Mesir telah memasuki Gaza melalui penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) ketika 70 kelompok internasional menyerukan agar kelaparan diumumkan di daerah kantong tersebut.
Organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Mesir mengatakan, lebih dari 200 truk diperkirakan memasuki Gaza pada hari Minggu di tengah krisis kemanusiaan. Truk-truk tersebut masuk ke Gaza lewat perbatasan Mesir.
Setidaknya 35.984 warga Palestina telah terbunuh dan hingga 80.643 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada tanggal tersebut mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.
Baca juga: Abaikan Keputusan ICJ, Pasukan Israel Terus Bom Gaza dan Serang Rafah
Sementara itu, Israel terus membombardir Rafah di Gaza Selatan meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan pada hari Jumat yang memerintahkan Israel agar menghentikan operasi militernya di bagian paling selatan Jalur Gaza.
Hamas Sulit Dihancurkan
Eran Etzion, mantan wakil kepala dewan keamanan internasional Israel kepada Al Jazeera mengakui upaya menghancurkan Hamas ternyata lebih sulit dari yang diperkirakan.
Meskipun pasukan Israel telah mengatakan sejak awal bahwa misi tersebut akan memakan waktu bertahun-tahun “untuk menghilangkan semua kemampuan”, Etzion mengatakan dia yakin masalah utama ini terbukti secara diplomatis.
Baca juga: Dihantam Ombak, Separuh Dermaga Apung AS di Gaza Hanyut ke Pantai Ashdod: Hamas-Fatah Tak Merestui
“Sejauh mana Hamas mampu menyelundupkan senjata, material, personel melintasi perbatasan dengan Mesir? dia berkata.
“Jika ditemukan adanya banyak terowongan seperti yang dikatakan beberapa orang, meskipun Mesir berjanji sebaliknya, dan bahwa terowongan tersebut memungkinkan Hamas untuk terus melanjutkan dan meningkatkan kemampuannya," ujarnya.
"Maka ini adalah isu strategis yang perlu ditangani. dalam kerja sama yang lebih erat dengan Mesir," kata dia.