TRIBUNNEWS.COM - Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas diperkirakan akan dilanjutkan minggu depan, ujar dua sumber yang mengetahui hal tersebut kepada CBS News pada hari Sabtu (25/5/2024).
Negosiator dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat akan ambil bagian dalam perundingan tersebut.
“Ada progres,” kata seorang pejabat senior pemerintahan Joe Biden kepada CBS News.
“Kontak sedang berlangsung dan kami bekerja sama dengan mediator Mesir dan Qatar."
"Kontak ini akan berlanjut hingga minggu mendatang seiring kami berupaya memajukan proses negosiasi.”
Direktur CIA William Burns melakukan perjalanan ke Paris pekan lalu sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali perundingan penyanderaan, tetapi gagal.
Di Israel, keluarga para sandera terus menekan pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan diplomatik dengan Hamas.
Sekitar 120 sandera diyakini masih ditahan, termasuk lima warga negara AS.
Hamas mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Putaran perundingan sebelumnya pada bulan Mei di Kairo, Mesir berakhir tanpa kemajuan yang berarti.
Meski begitu, para pejabat AS optimisme bahwa perbedaan antara Israel dan Hamas dapat diatasi.
Baca juga: Tak Jua Menang, Israel Siap Gencatan Senjata Permanen: Negosiasi dengan Hamas Lanjut Pekan Depan
Burns memimpin delegasi AS di Mesir, dan tetap berhubungan dengan David Barnea, kepala Mossad, badan intelijen nasional Israel.
Seorang sumber mengindikasikan bahwa ada kemajuan dalam pertemuan pada hari Jumat (24/5/2024) di Paris antara Burns, Barnea dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani.
Dua pejabat AS mengindikasikan pekerjaan mereka di Paris akan membantu mendekatkan semua pihak untuk melanjutkan perundingan penyanderaan.
Dalam pidato pembukaan di West Point pada hari Sabtu, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS terlibat dalam diplomasi mendesak untuk mengamankan gencatan senjata segera yang membawa pulang sandera.
Pada hari Jumat, Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden berdiskusi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengenai inisiatif baru untuk menjamin pembebasan sandera bersamaan dengan gencatan senjata segera dan berkelanjutan di Gaza.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga berbicara dengan Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz pada hari Jumat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pertemuan tersebut, mencakup diskusi mengenai upaya terbaru untuk mencapai gencatan senjata sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan sandera dan mencegah konflik meluas ke seluruh wilayah.
Update Perang Israel Hamas
Mengutip Aljazeera, berikut informasi terbaru mengenai perang di Jalur Gaza.
- Setidaknya 35.903 orang telah tewas dan 80.420 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang dan puluhan orang masih ditawan.
- Juru bicara Brigade Qassam Abu Obeida mengatakan pejuang Hamas memancing pasukan Zionis ke dalam terowongan.
Mereka juga mengkalim menghabisi, melukai, dan menangkap sejumlah orang tak dikenal di kamp Jabalia di Gaza utara.
Militer Israel membantah klaim tersebut.
- Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan tidak perlu ada perundingan baru dengan Israel.
Baca juga: Putra Netanyahu Unggah Video Tentara Israel Memberontak Melawan IDF: Kami Kehilangan Segalanya
Ia mengatakan perundingan seperti itu hanya memberi militer Israel lebih banyak waktu untuk melanjutkan agresi di Gaza.
- Kemarahan internasional terus bergema ketika Israel mengabaikan perintah pengadilan dunia untuk segera menghentikan serangannya terhadap Rafah selatan.
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese mengatakan:
“Israel tidak akan menghentikan kegilaan ini sampai kita menghentikannya.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)