News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Aljazair Usulkan Resolusi kepada DK PBB, Tuntut Akhiri Pembantaian di Rafah

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield (kedua dari kanan) abstain dalam pemungutan suara resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, seperti Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward, Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama dan Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun memberikan suara ya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York pada 25 Maret 2024. - Setelah lebih dari lima bulan perang, Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Amerika Serikat, sekutu Israel yang memveto rancangan undang-undang sebelumnya, abstain. (Photo by ANGELA WEISS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Aljazair akan menyampaikan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB.

Rancangan resolusi tersebut menuntut diakhirinya pembantaian di Rafah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Aljazair pada Selasa (28/5/2024) setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB.

"Aljazair akan menyampaikan rancangan resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya 'pembunuhan' di Rafah ketika Israel menyerang pejuang Hamas di kota Gaza yang padat," kata Duta Besar Aljazair, Amar Bendjama dikutip dari The New Arab.

Amar Benjama berharap usulan resolusi ini dapat menghentikan serangan Israel di Rafah.

“Ini akan menjadi sebuah teks singkat, sebuah teks yang menentukan, untuk menghentikan pembunuhan di Rafah,” katanya.

Sebelumnya, Amar Benjama meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat pada Selasa.

Dengan diajukannya resolusi ini, beberapa duta besar lainnya ingin DK PBB segera melakukan pemungutan suara.

Misalnya, Duta Besar China Fu Chong yang berharap pemungutan suara diadakan pada minggu ini.

“Kami berharap hal ini dapat dilakukan secepat mungkin karena kehidupan berada dalam keseimbangan,” kata Fu Cong.

Sementara Duta Besar Prancis Nicolas de Riviere mengatakan bahwa pemungutan suara tentang resolusi ini harus segera dilakukan karena merupakan hal yang darurat.

"Ini adalah masalah hidup dan mati. Ini adalah masalah darurat,” katanya.

Serangan Israel pada hari Minggu (26/5/2024) di kamp-kamp pengungsi Rafah telah menewaskan 45 orang.

Baca juga: DK PBB akan Gelar Rapat Darurat Hari Ini setelah Pembantaian Keji Israel di Rafah

Israel terus melancarkan serangan meski mendapat kecaman Internasional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini