Sebagai seorang Republikan, platform Haley adalah anti-pajak dan konservatif secara fiskal.
Baca juga: Nikki Haley Mundur, Buka Jalan bagi Donald Trump untuk Bersaing dengan Joe Biden di Pilpres 2024
Dia memilih rancangan undang-undang yang membatasi aborsi dan melindungi janin.
Sebagai anak dari imigran legal, Haley menyatakan dukungannya terhadap penegakan hukum imigrasi yang lebih besar. Kontroversi Kampanye dan Pemilihan Gubernur Bersejarah
Haley, seorang anggota gerakan Tea Party, mengumumkan pada Mei 2009, ia akan mencalonkan diri sebagai gubernur pada tahun 2010.
Sebelum pemilihan Haley, dia dituduh berselingkuh dengan dua pria berbeda, Will Folks, mantan sekretaris pers Gubernur Carolina Selatan saat itu Mark Sanford, dan Larry Marchant, konsultan politik lawan Haley, Andre Bauer.
Haley membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan, dia setia kepada suaminya, Michael.
Dalam wawancara dengan radio WVOC Columbia pada tanggal 4 Juni 2010, Haley mengatakan bahwa jika dia terpilih sebagai gubernur dan tuntutan terhadapnya divalidasi, dia akan mengundurkan diri.
Setelah memenangkan pemilihan putaran kedua untuk pemilihan pendahuluan gubernur Partai Republik, Haley terpilih sebagai gubernur Carolina Selatan pada tanggal 2 November 2010.
Kemenangan tersebut, menjadikannya wanita pertama dan gubernur India-Amerika pertama di negara bagian tersebut.
Dia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2014.
Spekulasi Wakil Presiden 2012
Pada tahun 2012, beredar rumor bahwa Mitt Romney, penantang Presiden Barack Obama pada pemilihan presiden tahun 2012, akan memilih Haley sebagai pasangan wakil presidennya.
Namun, Haley mengatakan, dia akan menolak posisi apa pun yang mungkin ditawarkan padanya.
“Masyarakat Carolina Selatan memberi saya kesempatan,” katanya dalam wawancara dengan Associated Press pada bulan April 2012.
Spekulasi Wakil Presiden 2016
Outlet pers melaporkan bahwa Haley masuk dalam daftar pendek Partai Republik sebagai calon wakil presiden untuk calon partai tahun 2016, Donald Trump.