News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Turki Erdoğan Sebut Netanyahu Vampir Haus Darah Buntut Pembantaian di Rafah

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Turki dan Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam pertemuan kelompok partainya di Majelis Agung Nasional Turki di Ankara pada 29 November 2023. - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu sebagai vampir yang haus darah, buntut pembantaian di Rafah.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu sebagai vampir yang haus darah, buntut pembantaian di Rafah.

"Komunitas global menyaksikan langsung kebiadan Netanyahu, yang gila, maniak, psikopat, vampir haus darah bernama Netanyahu, dan mereka menyaksikannya melalui siaran langsung," kata Erdogan dalam pidatonya di depan anggota Partai AK, dikutip dari Anadolu pada Rabu (29/5/2024).

Erdogan juga menyentil para kepala negara dan pemerintahan Eropa yang ia anggap diam saja atas situasi di Rafah.

"Anda telah terlibat dalam vampirisme Israel karena sikap diam Anda," katanya.

"Oh, negara Amerika, darah ini juga ada di tangan Anda. Anda bertanggung jawab atas genosida ini setidaknya sama seperti Israel," ucapnya, seperti dikutip dari Middle East Eye.

Erdogan melanjutkan bahwa tidak ada negara yang aman kecuali Israel meminta hukum internasional dan menganggap dirinya terikat oleh hukum internasional. Termasuk Turki.

Ia juga mendesak umat Islam mengambil tindakan dan melawan segala bentuk ancaman yang ditimbulkan oleh negara Yahudi.

“Saya ingin menyampaikan beberapa kata kepada dunia Islam dari sini: "Apa yang Anda tunggu untuk mencapai keputusan bersama? Allah akan meminta pertanggungjawaban Anda, kita semua, atas hal ini,” katanya.

Erdogan secara terbuka memihak Hamas sejak serangan 7 Oktobe.

Perang Israel dan Hamas di Gaza telah menyebabkan kelompok Islam menyerbu wilayah barat laut Negev.

Mereka dilaporkan telah membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik lebih dari 250 orang.

Baca juga: Presiden Turki Erdogan Sebut Semangat PBB di Gaza Sudah Mati: Apa yang Anda Tunggu?

Bulan lalu, Ankara mengundang Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh untuk tinggal di negara tersebut.

Erdogan bahkan memujinya sebagai “pemimpin perjuangan Palestina.”

Sejauh ini, selain menyatakan dukungan dan mengundang Haniyeh ke Ankara, Erdogan juga memblokir ekspor negaranya ke negara Yahudi.

Sampai akhirnya Israel pun mengakhiri perjanjian perdagangan bebasnya dengan Ankara.

Pada bulan November, Erdogan mengatakan kepada parlemen negaranya bahwa Israel akan segera dihancurkan.

Erdogan bandingkan Netanyahu dengan Nazi

Erdogan kerap membandingkan Netanyahu dan Israel dengan Nazi.

Akhir tahun lalu, dia mengatakan pemimpin Yahudi itu “tidak berbeda” dengan Hitler.

Kemudian, pada tanggal 12 Mei, Presiden Turki mengklaim Netanyahu "telah mencapai tingkat yang akan membuat Hitler iri."

Pada bulan Maret, Erdogan mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel “terus melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina".

"Netanyahu dan pemerintahannya, dengan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, menuliskan nama mereka di samping Hitler, Mussolini dan Stalin, seperti Nazi masa kini," kata Erdogan.

Baca juga: 8 Fakta Pembantaian di Rafah, Jumlah Korban hingga Komentar PM Benjamin Netanyahu

Erdogan klaim Hamas bukan teroris

Presiden Turki juga menyatakan dukungannya terhadap Hamas.

Erdogan mengaku kalau pemerintahnya “terus berhubungan” dengan para pemimpin kelompok teroris tersebut.

“Hamas bukanlah organisasi teroris, melainkan sebuah organisasi perlawanan, dan kami berdiri teguh di belakang mereka dan selalu berhubungan dengan para pemimpinnya,” katanya.

“Kami tidak bisa dipaksa untuk menyebut Hamas sebagai organisasi teroris. Kami berkomunikasi dengan mereka secara terbuka dan mendukung mereka.”

Menanggapi seruan Erdogan,  Netanyahu mengecam pemimpin Turki tersebut.

“Israel mematuhi hukum perang dan tidak akan tunduk pada ajaran moral dari Erdogan, yang mendukung para pembunuh dan pemerkosa organisasi teroris Hamas, menyangkal Genosida Armenia, membantai orang Kurdi di negaranya sendiri dan menindak penentang rezim dan jurnalis," balas Netanyahu.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini