News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Seusai Hizbullah Bakar Kiryat Shmona di Utara, Giliran Houthi Gempur Kota Eilat di Israel Selatan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulan asap terlihat dari sebuah bangunan di kota pelabuhan Eilat, wilayah pendudukan Israel, Senin (1/4/2024) pagi setelah mendapat serangan drone yang diluncurkan milisi perlawanan Irak melintasi Yordania.

Seusai Hizbullah Bakar Kiryat Shmona di Utara, Giliran Houthi Serang Eilat di Israel Selatan Pakai Rudal Balistik Palestina

TRIBUNNEWS.COM - Poros milisi perlawanan di kawasan dilaporkan makin mengintensifkan serangan mereka ke wilayah pendudukan Israel seiring berlanjutnya perang Gaza yang kini memasuki hari ke-242.

Pada Selasa (4/6/2024), Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi gerakan Ansarallah Houthi Yaman dilaporkan meluncurkan rudal balistik baru ke lokasi militer Israel di kota pelabuhan selatan Eilat (Umm Al-Rashrash).

Juru bicara militer Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, menyampaikan pengumuman tersebut kemarin malam, yang menandai pengumuman ketiga dalam empat hari terakhir mengenai operasi Yaman.

Baca juga: AS-Inggris Bombardir Hodeidah, Houthi Balas Serang Kapal Induk AS Eisenhower di Laut Merah

Saree mengungkapkan, Pasukan Roket tentara YAF mengerahkan rudal balistik “Palestina”.

Menurut laporan, ini adalah pertama kalinya Angkatan Bersenjata Yaman mengungkapkan penggunaan senjata ini untuk serangan jarak jauh terhadap negara pendudukan.

“Kekuatan rudal di Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan sasaran militer musuh Israel di daerah Umm al-Rashrash, wilayah selatan Palestina yang diduduki,” kata Saree.

Saree mengklaim keberhasilan operasi tersebut.

Dia menambahkan, Angkatan Bersenjata Yaman akan melanjutkan operasi militer mereka dalam solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap Gaza dicabut.

Saree menegaskan kembali komitmen Sanaa untuk terus menyerang wilayah Israel dan mendukung perjuangan Palestina.

Pengumuman terbaru ini muncul beberapa hari setelah Saree mengaku telah menyerang kapal induk AS, Eisenhower di Laut Merah, serangan kedua dalam kurun waktu 24 jam.

Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi

Kebakaran besar terjadi di Israel utara setelah Hizbullah meluncurkan puluhan roket pada hari Minggu, (2/6/2024). (X/The Cradle)

Hizbullah Bumi Hanguskan Kiryat Shmona

Israel juga mendapatkan serangan dari sisi utara pendudukan mereka.

Serangan itu mengakibatkan kebakaran besar yang melahap wilayah pendudukan Israel di Palestina Utara akibat roket yang diluncurkan dari Lebanon pada Senin.

Kebakaran besar terjadi di pemukiman Kiryat Shmona, pemukiman paling menonjol di perbatasan antara pendudukan Israel dan Lebanon selatan.

Cuaca serta suhu tinggi berkontribusi terhadap kerusakan dan penyebaran api yang menjalar secara cepat.

 Selama beberapa hari terakhir, Hizbullah Lebanon telah mengintensifkan serangannya terhadap situs-situs pendudukan dan permukiman sebagai respons terhadap pemboman desa-desa dan kota-kota di Lebanon selatan.

Tentara pendudukan mengumumkan bahwa 6 tentara terluka dalam upaya memadamkan kebakaran besar yang menghancurkan beberapa rumah di Kiryat Shmona.

Serangan Hizbullah Masuki Fase Mematikan

Hizbullah meluncurkan lebih dari 40 rudal dan roket ke berbagai sasaran militer di wilayah utara Israel, Minggu (3/6/2024). Ini adalah salah satu serangan terbesar sejak konflik dimulai.

Serbuan kelompok bersenjata terkuat di Timur Tengah ini merupakan bentuk respons mereka atas serangan pesawat tak berawak Israel pada hari sebelumnya yang menewaskan sedikitnya delapan anggota kelompok tersebut dan warga sipil.

Tak sampai 24 jam, Hizbullah langsung membalasnya dengan meluncurkan rudal ke arah Kiryat Shmona, Golan, dan lokasi militer di wilayah Al-Manara dan Misgav Am.

Jika serangan Israel kerap menimbulkan korban tewas dari kalangan sipil, Hizbullah "hanya" membalas lewat serangan terbatas dengan target instalasi militer, seperti barak prajurit atau stasiun radar.

Namun, serangan terbaru Hizbullah pada Minggu kemarin terlihat begitu masif dan merusak. Puluhan roket dan proyektil yang ditembakkan kelompok muslim Syiah itu menyebabkan kebakaran yang meluas di dekat perbatasan utara Israel.

Selain roket dan rudal, Hizbullah melancarkan serangan udara menggunakan satu skuadron drone penyerang ke markas besar batalion militer Israel di barak Yarden di wilayah Golan.

Tak main-main, sasarannya radar sistem Iron Dome, alutsista kebanggaan Israel dan para pendukungnya.

Tak hanya itu, perlawanan Islam Lebanon itu juga menargetkan posisi serta lokasi perwira dan tentara Israel di lokasi tersebut.

Usai dibombardir Hizbullah, terjadi kehancuran dan penonaktifan radar, hingga para perwira dan prajurit dilaporkan tewas dan terluka.

Hizbullah juga melaporkan pada pukul 11.00 waktu setempat Minggu (6/2/2024), mengincar lokasi Marj dengan peluru artileri, dan langsung mengenainya.

Israel menggunakan bom fosfor dan membakar hutan, dan Hizbullah membalas dengan bom yang sama dan membakar kawasan Golan. Ini adalah kali pertama Golan terbakar sejak 1973.

Mereka juga menargetkan situs Hadab Yaroun dan penempatan tentara di sekitarnya dengan senjata yang sesuai, dan menyerang tentara zionis secara langsung, mengutip Palestine Chronicle.

Hizbullah juga menyerang Israel dengan serangan roket berturut-turut ke markas komando divisi 210 Golan di barak Nafah dengan puluhan roket Katyusha.

Setelah memantau dan mengikuti pergerakan kendaraan musuh Israel di lokasi Al-Abad, para pejuang Perlawanan Islam melakukan penyergapan 

Ketika kendaraan militer Israel tiba di gerbang lokasi, mereka menargetkan musuh dengan salah satunya senjata rudal langsung, yang menyebabkan kehancuran dan pembakaran bersama orang-orang di dalamnya.

Sementara Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa pada malam hari, pasukan Israel melancarkan serangan udara di kota selatan Bint Jbeil.

“Serangan itu menargetkan Al-Nabiyah Square, tempat dua rudal udara-ke-permukaan dijatuhkan, mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur,” sebut laporan itu.

Sementara dari invasi Israel ke Gaza, Penasihat Keamanan Nasional negara Zionis itu, Tzachi Hanegbi, mengatakan perang di Gaza akan terus berlanjut sepanjang tahun 2024.

Dalam wawancara dengan Kan, lembaga penyiaran publik di Israel, Tzachi mengatakan "kita memperkirakan pertempuran akan berlangsung selama tujuh bulan lagi" untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas dan kelompok jihad lainnya.

Sejak hari Selasa, tank milik Israel memasuki jantung kota Rafah, meski ada perintah dari Mahkamah Intrnasional untuk mengakhiri serangan karena banyak warga Palestina yang mengungsi dan berlindung di sana

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tidak ada indikasi jika perbatasan Rafah akan dibuka untuk bantuan kemanusiaan.

Israel mengatakan militernya menguasai tiga perempat zona penyangga di perbatasan Mesir, karena mereka ingin mengendalikan seluruh kawasan agar Hamas tidak menyelundupkan senjata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini