Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Menempati konsulat Israel di San Francisco, Protes Genosida di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Pengunjuk rasa pro-Palestina ‘menempati’ konsulat Israel di San Francisco.
Para demonstran menduduki gedung tersebut selama beberapa jam, memasang tanda di pintu depan yang menyerukan diakhirinya perang Israel di Gaza.
Para pengunjuk rasa memposting foto di media sosial tak lama setelah jam 9 pagi dari dalam Konsulat Jenderal Israel di Pacific Northwest.
Foto-foto tersebut menunjukkan para demonstran dengan spanduk bertuliskan “Zionisme Membunuh” dan “Melakukan genosida membuat orang Yahudi menjadi kurang aman; Bukan atas namaku!”
Sebuah video yang diposting di X menunjukkan pengunjuk rasa di dalam gedung meneriakkan “Hidup intifada!”
Para pengunjuk rasa yang menyuarakan penolakan terhadap serangan Israel di Gaza, mengatakan dari tempat kejadian bahwa mereka berencana untuk tetap tinggal sampai mereka disingkirkan secara paksa, lapor San Francisco Chronicle.
Selain itu, kelompok bernama Jaringan Anti-Zionis Yahudi Internasional menyatakan di Instagram bahwa 100 orang telah berpartisipasi dalam protes tersebut.
Jaringan tersebut memasang gambar spanduk yang mereka gantung seperti, “Melakukan genosida membuat orang Yahudi menjadi kurang aman; Bukan atas namaku!” dan “Anti-Zionisme bukanlah anti-Semitisme.”
Konsulat Israel menyatakan bahwa mereka “terkejut, tapi tidak terkejut” dengan para pengunjuk rasa yang memasuki lobi gedung.
Dalam sebuah pernyataan, konsulat menyebut para pengunjuk rasa sebagai “perusuh pro-Hamas” dan menyatakan bahwa polisi merespons dengan cepat.
Israel menghadapi kritik internasional yang semakin besar atas perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk “segera menghentikan” operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserang pada 6 Mei.
Tangkap 70 Demonstran Lalu Dibebaskan
Polisi San Francisco menangkap 70 demonstran pro-Palestina atas tuduhan masuk tanpa izin kemarin setelah mereka memasuki lobi gedung konsulat Israel dan menolak untuk pergi.
Menurut Associated Press, para jurnalis menyaksikan polisi mengikat tangan sekitar 50 orang sebelum memasukkan mereka ke dalam mobil polisi dan mengusir mereka.
Polisi San Francisco kemudian mengkonfirmasi bahwa 70 pengunjuk rasa ditangkap dan dilaporkan karena masuk tanpa izin setelah menolak untuk mengosongkan gedung tersebut.
Mereka telah dibebaskan dari Penjara San Francisco County.
(Sumber: Middle East Monitor)