TRIBUNNEWS.COM - Kamboja membantah laporan yang menyebut, puing pesawat Malaysia Arilines MH370 ditemukan berada di dalam hutan negaranya.
Wakil Menteri Luar Negeri dan Direktur Penerbangan Sipil (SSCA) Kamboja, Sin Chanserivutha, mengatakan liputan media tentang MH370 di Kamboja adalah palsu.
“Kami tidak tahu maksud dari berita palsu ini, tapi kami hanya tahu bahwa mereka punya niat buruk terhadap Kamboja,” ujarnya, dilansir khmertimeskh.com, 28 Mei 2024.
“Liputan media dan gambar palsu ini diterbitkan sekitar delapan tahun yang lalu, dan baru-baru ini direvisi lagi dan diterbitkan ulang, sehingga menimbulkan kebingungan,” katanya.
Meskipun menampik laporan media asing bahwa bagian dari Malaysia Airlines MH370 mungkin berada di dalam hutan Kerajaan, Kamboja siap bekerja sama dengan pihak berwenang Malaysia apabila ada permintaan untuk membuka penyelidikan kasus ini.
Diketahui, pernyataan itu disampaikan Sin setelah surat kabar Inggris, The Mirror melaporkan bahwa: “Misteri MH370 'terpecahkan' oleh Google Maps saat pesawat masih 'ditemukan' di bagian paling gelap di hutan Kamboja”.
Chanserivutha mengatakan, jika peneliti internasional atau siapapun telah menemukan atau mempunyai cukup bukti untuk membuktikan pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu ditemukan di hutan Kamboja, maka pihak berwenang Kamboja siap bekerja sama.
Ahli Inggris Klaim 'Temukan' Dugaan Serpihan MH370 Lewat Google Maps
Diketahui, ahli dari Inggris yang mengaku menemukan dugaan puing MH370 di Kamboja bernama Ian Wilson.
Dikutip dari The Mirror, 25 Mei 2024, laporan sisa-sisa pesawat Malaysia Airlines yang hilang membawa 239 orang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, tersebar jauh di dalam hutan di Kamboja.
Baca juga: 14 Fakta Hilangnya MH370, Misteri Terbesar Dunia Penerbangan, Puingnya Telah Ditemukan di Kamboja?
Ian Wilson mengatakan, “Mengukur penampakan Google, Anda melihat sekitar 69 meter, namun tampaknya ada celah antara ekor dan bagian belakang pesawat. Memang hanya sedikit lebih besar, tapi ada kesenjangan yang mungkin menyebabkan hal tersebut.”
Hilangnya pesawat tersebut memicu operasi pencarian pesawat terbesar yang pernah ada, dan tetap menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di era modern.
Namun, pencarian dapat dimulai kembali setelah penyelidikan baru dilakukan di AS.
Untuk diketahui, penerbangan Malaysia Airlines MH370 lepas landas dari Kuala Lumpur pada 8 Maret 2014 dengan 227 penumpang dan 12 awak.
Namun pesawat tersebut, kemudian hilang saat serah terima antara pengawas lalu lintas udara Malaysia dan Vietnam.