News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dikabarkan Rusak, Israel Akui Iron Dome Lagi-lagi Gagal Cegat Drone Hizbullah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baterai Iron Dome Israel dikabarkan rusak sehingga gagal mengintersepsi drone Hizbullah Lebanon pada Rabu (5/6/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mengakui kegagalan sistem pertahanan udara, Iron Dome, untuk mengintersepsi sebuah drone Hizbullah Lebanon hingga meledak di dalam wilayah perbatasannya.

Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah alarm dibunyikan di wilayah Galilea pada Jumat (7/6/2024).

“Pada hari Jumat, sirene terdengar di daerah Nof Galilea, dan setelah meninjau kejadian tersebut, menjadi jelas bahwa sebuah drone telah diidentifikasi yang menyeberang dari Lebanon dan mendarat di daerah terbuka di Lembah Jezreel. Intersepsi tersebut gagal,” kata tentara Israel dalam pernyataannya kemarin.

Sebelumnya, tentara Israel dikerahkan untuk mencegat target, dan drone lain terdeteksi datang dari Lebanon dan jatuh di daerah Shumira di Galilea Barat.

Peringatan diberikan setelah kemungkinan puing-puing berjatuhan dari operasi intersepsi yang gagal.

Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan dalam semua insiden tersebut.

Sementara surat kabar Yedioth Ahronoth, melaporkan drone dari Lebanon itu meledak sekitar 40 kilometer dari perbatasan dengan Lebanon.

Upaya untuk mencegatnya menggunakan sistem Iron Dome gagal dan kebakaran terjadi di daerah tersebut.

Israel Tutupi Kerusakan Iron Dome Gara-gara Drone Hizbullah

Beberapa hari sebelum tentara Israel mengakui kegagalan intersepsi drone Hizbullah, Israel melarang media lokal memberitakan tentang kerusakan Iron Dome di Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Serangan Hizbullah ke Israel utara meningkat dalam satu minggu terakhir, mengakibatkan kebakaran besar di wilayah tersebut hingga menghanguskan 3.500 hektar lahan.

Baca juga: Hizbullah Bombardir Iron Dome Israel dengan Rudal Buatan Iran, Sasaran di Perbatasan Lebanon

Pada Rabu (5/6/2024), Hizbullah mengumumkan mereka telah menyerang 9 sasaran Israel.

Hizbullah mengklaim mereka menghancurkan platform Iron Dome di barak Ramot Naftali dengan peluru kendali.

"Kami telah menyerang, dengan pawai, markas besar perwira dan tentara musuh (Israel) di selatan pemukiman Al-Kush, menyebabkan kematian dan cedera," kata Hizbullah dalam pernyataannya Rabu lalu, dikutip dari Al Jazeera.

Hizbullah juga menyiarkan adegan para pejuangnya menargetkan platform Iron Dome di barak tentara pendudukan Ramot Naftali di Israel utara dengan peluru kendali.

Lokasi lainnya yang dihantam drone Hizbullah pada hari Rabu termasuk Al-Baghdadi, Horsh Baram, Birkat Risha, Al-Malikiyah, Al-Samaqa dan Zibdin.

Hizbullah mengatakan serangan itu adalah balasan atas pemboman Israel di Lebanon dan Jalur Gaza.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah bergabung dalam perlawanan melawan Israel untuk mendukung rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza, dengan menyerang wilayah Israel utara.

Hizbullah mengatakan akan berhenti menargetkan Israel jika Israel menghentikan agresinya dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.731 jiwa dan 83.530 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (7/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini