Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Tiga pejabat tinggi Israel mengundurkan diri, menyusul pengunduran diri Benny Gantz, salah satu menteri penting dari Kabinet Perang Israel pada Minggu (9/6/2024).
Menteri Israel, Gadi Eisenkot, mengundurkan diri dari Kabinet Perang Israel melalui pengumumannya kemarin.
Dua pejabat lainnya yang mengundurkan diri adalah Jenderal Avi Rosenfeld selaku kepala Divisi Gaza Angkatan Pertahanan Israel dan Menteri Chili Tropper dari Partai Persatuan Nasional.
"Ada keputusan-keputusan strategis yang menentukan namun dihadapkan pada keragu-raguan dan penundaan karena pertimbangan politik, dan Netanyahu menghalangi kita untuk bergerak menuju kemenangan nyata,” kata Eisenkot dalam surat pengunduran dirinya kepada Netanyahu.
Ia mencatat bahwa kabinet yang dipimpin oleh Netanyahu tidak membuat keputusan tegas yang diperlukan untuk mencapai tujuan perang.
“Oleh karena itu, kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini dengan berat hati, namun dengan hati yang sama,” katanya.
Benny Gantz dan Eisenkot menekankan bahwa keputusan yang diambil baru-baru ini tidak selalu dimotivasi oleh kepentingan negara.
Menurut Eisenkot, Netanyahu harus merekrut orang-orang Yahudi Haredim yang dikecualikan dari dinas militer Israel.
Sementara Kepala Divisi Gaza, Jenderal Avi Rosenfeld, mengatakan ia merasa gagal karena tidak bisa mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Pada tanggal 7 Oktober, saya gagal dalam misi hidup saya untuk melindungi (komunitas perbatasan Gaza)," kata Avi Rosenfeld dalam sebuah surat kepada atasannya.
Militer Israel mengatakan akan segera menggantikan Jenderal Avi Rosenfeld, seperti diberitakan The Times of Israel.
Baca juga: Dampak Benny Gantz Keluar dari Kabinet Perang Israel, Analis Sebut Tak akan Runtuhkan Pemerintahan
Benny Gantz Mundur dari Dewan Perang Israel
Pengunduran diri Eisenkot menyusul Benny Gantz, Menteri Israel yang mengundurkan diri dari Dewan Perang.
Ia mengundurkan diri setelah menyatakan Netanyahu salah mengelola upaya perang dan lebih mengutamakan kelangsungan hidup politik daripada kebutuhan keamanan negara.
Benny Gantz meminta Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant untuk berani dan melakukan apa yang benar.
Ia juga menyerukan agar diadakannya pemilu di pemerintah Israel.
"Kami menyerukan Netanyahu untuk menetapkan tanggal pemilu yang disepakati," katanya, Minggu (9/6/2024).
Menurutnya kemenangan militer saja tidak cukup di Jalur Gaza dan menuntut Israel untuk mencapai kemenangan politik di sana.
Netanyahu Merespons Benny Gantz
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi pengunduran diri Benny Gantz dari Kabinet Perang Israel.
"Ini bukan waktu yang tepat untuk meninggalkan garis depan, melainkan saatnya menyatukan kekuatan," katanya, mengkritik pengunduran diri Benny Gantz.
"Kami akan terus melanjutkan perang hingga kemenangan dan tercapainya tujuan perang, terutama pembebasan semua tawanan dan pelenyapan Hamas," tambahnya, dikutip dari Al Araby.
Ia mengatakan pemerintahannya terbuka bagi partai Zionis mana pun yang ingin membantunya meraih kemenangan tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel