TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa lebih dari 80 persen pemilik usaha kecil di timur al-Jalil dan Dataran Tinggi Golan telah mengalami penurunan pendapatan sejak perang dimulai.
Dan setengah dari mereka menghadapi pengurangan pendapatan lebih dari 65 persen.
Israel juga menderita kerugian yang signifikan di wilayah utara, terutama karena Hizbullah memperluas operasinya untuk membombardir Haifa.
Eskalasi ini memiliki dampak yang parah pada industri, pertanian, perdagangan, dan pariwisata di daerah Israel tersebut.
Di sisi lain agresi Israel di Lebanon telah mengakibatkan beban keuangan yang berat bagi pihak Israel.
Pihak berwenang Israel dipaksa untuk membayar kompensasi yang signifikan kepada perusahaan yang beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki atas kerugian yang mereka derita.
Data menunjukkan bahwa antara Oktober 2023 dan Agustus 2024, kompensasi dibayarkan kepada perusahaan sebesar 4,4 miliar shekel (lebih dari satu miliar dolar AS) untuk kerusakan tidak langsung.
Angka ini tidak termasuk kompensasi untuk kerusakan langsung pada bisnis di gedung-gedung yang secara langsung terkena rudal dan drone, yang berarti bahwa jumlah perusahaan yang akan ditutup kemungkinan akan meningkat, mengutip Al Mayadeen.
Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa pengangguran di Israel utara, setelah perang, telah meningkat menjadi 20 persen, lebih tinggi daripada di wilayah lain.
Situasi ekonomi di Israel utara memburuk karena Hizbullah terus menyerang Haifa.
Pasukan pendudukan Israel mengkonfirmasi bahwa sekitar 90 roket ditembakkan ke arah utara dalam waktu 40 menit dari lokasi yang mereka katakan pasukan Hizbullah sebelumnya diduduki.
Baca juga: Ekonomi Kota Haifa Hancur Digempur Hizbullah: Jalanan Kosong, Toko Tutup, Israel Harap-harap Cemas
Setelah serangan itu, Wali Kota Haifa Yona Yahav mengatakan kepada Channel 12 bahwa jumlah roket yang ditembakkan ke Haifa termasuk yang tertinggi sejak Hizbullah mulai menargetkan permukiman Israel utara pada 8 Oktober 2024.
Pada catatan itu, surat kabar Israel Hayom melaporkan pada 23 September bahwa serangan roket dan rudal Hizbullah secara langsung berdampak pada kota Haifa yang diduduki, membuat jalan-jalannya benar-benar kosong dari pemukim Israel.
Surat kabar itu mengutip seorang pemukim yang mengatakan bahwa tidak ada peringatan yang diberikan di Haifa menjelang serangan Perlawanan Lebanon.