TRIBUNNEWS.COM - Qatar mengumumkan telah membuka kembali kantor kedutaan besar mereka di Damaskus, Suriah, Sabtu (21/12/2024).
Pembukaan kedubes Qatar ini dilakukan setelah 13 tahun terakhir kantor tersebut ditutup lantaran pemutusan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Namun pasca rezim Bashar al-Assad dilengserkan kelompok Hayat Tahrir al-Shams (HTS) yang dipimpin Abu Mohammad al-Julani, Qatar mulai mendekatkan diri dengan pemerintahan baru Suriah.
“Qatar pada hari Sabtu secara resmi membuka kembali kedutaan besarnya di Ibu Kota Suriah, Damaskus, setelah hampir 13 tahun,” jelas Diplomat Qatar di Suriah mengutip dari Anadolu.
“Bendera Qatar dikibarkan di gedung kedutaan, yang kembali beroperasi di Ibu Kota Suriah setelah jatuhnya rezim Assad,” imbuhnya.
Beberapa hari sebelum membuka kembali kedutaan besar mereka, pemerintah Qatar diketahui telah mengirim delegasi diplomatik ke Damaskus.
Perwakilan itu dikirim untuk bertemu dengan pemerintah transisi. Dengan misi menyatakan "komitmen penuh Doha untuk mendukung rakyat Suriah",
Kabar ini lantas direspons baik oleh masyarakat setempat.
Adalah Khalid al-Khalid, penduduk setempat, mengungkapkan kebahagiaannya atas dibukanya kembali kedutaan.
Ia mencatat bahwa Qatar merupakan salah satu negara yang paling banyak mendukung revolusi Suriah, dan mengatakan: "Saya berharap negara-negara lain juga akan membuka kembali kedutaan mereka."
Al-Khalid menekankan perlunya Suriah menerima dukungan internasional, dengan menyatakan: "Kami ingin negara-negara Arab mendukung kami."
Baca juga: Asaad Hassan Al-Shibani Resmi Jadi Menlu Baru Suriah
Al-Khalid menekankan perlunya Suriah menerima dukungan internasional, dengan menyatakan: "Kami ingin negara-negara Arab mendukung kami."
Ghaith mengatakan bahwa pembukaan kembali kedutaan akan berkontribusi pada kemajuan Suriah menuju menjadi tempat yang aman, dengan harapan mereka yang telah melarikan diri akan kembali.
Ia mengaku gembira dengan pembukaan kembali kedutaan karena akan membantu pembangunan kembali Suriah.