Akibatnya, Rumah Sakit Rambam mengalihkan semua kegiatannya ke garasi mobil.
Sementara itu, otoritas pendudukan di Haifa mengumumkan penghentian kelas.
Dengan ini, Hizbullah memenuhi janjinya untuk mengubah "Haifa menjadi Kiryat Shmona dan Metula."
Israel Utara Membara, Dihujani 100 Roket Hizbullah
Kelompok Hizbullah Lebanon meluncurkan sekitar 100 roket ke arah Haifa dan wilayah Krayot di Israel utara.
Akibat serangan itu, wilayah Israel Utara itu membara terbakar.
Laporan Israel menunjukkan serangan Hizbullah tersebut berupa rentetan roket terberat dan menjadi penembakan paling intens di daerah tertentu sejak awal perang.
Roket-roket itu dilaporkan diluncurkan dari lokasi perbatasan, daerah-daerah yang sebelumnya diklaim oleh tentara Israel berada di bawah kendalinya.
Menurut Times of Israel, setidaknya tiga orang terluka di Bi’ina.
Serangan rudal berat juga menargetkan Haifa, serta Rute 22 di Kiryat Bialik dan Kiryat Ata.
Sirene terdengar di Haifa, Krayot, Galilea tengah, dan zona industri antara Acre dan Krayot.
Sementara itu Wali Kota Haifa, Yona Yahav, mengatakan kepada Channel 12, skala serangan itu termasuk yang terbesar sejak Hizbullah mulai menembaki kota-kota utara pada 8 Oktober.
Dilaporkan salvo rudal terbaru menuju Israel utara termasuk dua rudal balistik, menandakan pergeseran ke persenjataan bermutu tinggi.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab, menyatakan mereka menargetkan pangkalan pelatihan untuk Brigade Paratroopers di pemukiman Karmiel.
Serangan itu terjadi hanya satu hari menyusul pernyataan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang baru diangkat.
Ia mengklaim Israel telah mengalahkan Hizbullah.
“Sekarang adalah tugas kita untuk terus menekan untuk membawa buah dari kemenangan itu,” kata Katz dalam sebuah upacara di kementerian luar negeri Israel pada hari Minggu.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)