TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku bahwa ia menerima hasil putusan dari kasus federal terhadap putranya Hunter Biden.
Dalam hasil pengadilan Selasa (11/6/2024), Hunter Biden dinyatakan bersalah oleh juri federal atas ketiga tuduhan terkait kasus kepemilikan senjata.
"Seperti yang saya katakan minggu lalu, saya adalah Presiden, tetapi saya juga seorang Ayah. Jill (Istri Biden) dan saya sangat mencintai anak kami, dan kami sangat bangga dengan Hunter hari ini" kata Biden dalam sebuah pernyataan.
"Banyak keluarga yang memiliki orang terdekat yang berjuang melawan kecanduan, mereka pasti memahami perasaan bangga melihat seseorang yang anda cintai melewati masa sulit namun mereka begitu kuat dan tangguh dalam pemulihan," lanjut Biden.
Dalam pernyataannya, Biden kembali menegaskan bahwa apapun hasilnya, ia menerima putusan pengadilan kepada anaknya.
"Seperti yang saya katakan juga minggu lalu, saya akan menerima hasil dari kasus ini dan akan terus menghormati proses peradilan ketika Hunter mempertimbangkan banding. Jill dan saya akan selalu ada untuk Hunter dan seluruh keluarga kami dengan cinta dan dukungan kami. Tidak ada yang akan pernah mengubah itu," pungkasnya.
Anggota dewan juri pengadilan Delaware dengan cepat menyelesaikan persidangan Hunter Biden yang dimulai Senin lalu setelah pembelaan ditutup.
Dua belas juri membutuhkan setidaknya waktu diskusi sekitar tiga jam antara Senin dan Selasa untuk menyatakan Biden bersalah dan melanggar hukum federal enam tahun yang lalu.
Hunter Biden didakwa bersalah karena ia membeli sebuah pistol Colt Cobra kaliber .38 sambil menyembunyikan fakta bahwa dirinya tengah kecanduan kokain.
Jaksa menuduh bahwa Hunter Biden berbohong saat mengisi formulir untuk membeli senjata api di sebuah toko senjata Delaware.
Ia memanipulasi keterangan yang menyatakan bahwa ia tidak kecanduan obat-obatan ilegal saat membeli senjata tersebut.
Baca juga: Ngeri! Biden Cairkan Bantuan Militer Rp 2,66 Triliun ke Ukraina, Berikut Senjata yang Akan Dipasok
Dua tuduhan pertama lainnya terkait dengan kebohongan tentang kecanduannya sementara yang ketiga terkait dengan kepemilikan senjata api saat ia kecanduan obat-obatan.
Biden menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 25 tahun dan denda sebesar $750.000 atau Rp 12,25 Milyar.
Hunter Biden diperkirakan tak akan menerima hukuman maksimum karena ia merupakan pelanggar baru.
Adapun tanggal penjatuhan hukuman belum ditetapkan.
Ibu Negara Jill Biden, yang menghadiri persidangan Hunter selama sekitar satu minggu, tiba di pengadilan Selasa setelah juri memberikan keputusannya.
Presiden telah mengatakan bahwa ia tidak akan memberikan pengampunan kepada putranya, tetapi tidak jelas apakah Joe Biden akan mengurangi hukumannya.
Menanggapi vonis yang diterima Hunter Biden ini, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, pun sempat mengejek keluarga Joe Biden.
"Hunter Biden adalah orang yang mengerikan yang telah mengalirkan jutaan dolar dari negara lain ke ayahnya."
"Ayahnya yang merupakan presiden terburuk kita, lebih peduli untuk membuat orang-orang yang berbisnis di bidang senjata bahagia, sehingga dia tidak memiliki keberanian untuk campur tangan membantu Hunter," kata Trump.
"Jangan khawatir, Joe - Aku akan Menyelamatkan putramu setelah aku terpilih," tutup Donald Trump menyindir pesaingnya di Pilpres AS 2024 ini.
(Tribunnews.com/Bobby)