News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Joe Biden Takut Jadi Sasaran Rudal Rusia, Larang Ukraina Pakai Senjata Bikinan AS Serang Moskow

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan wajib militer Ukraina mengikuti latihan perang melawan Rusia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Joe Biden resmi melarang militer Ukraina menggunakan semua senjata canggih buatan perusahaan Amerika Serikat dalam perangnya melawan Rusia, berlaku mulai Jumat (7/6/2024).

Joe Biden merilis aturan ini setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam bakal mempersenjatai musuh-musuh AS dan Barat dengan rudal canggih. Tak hanya itu Rusia tak ragu menyertakan senjata nuklir dalam ancaman tersebut.

“Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menimbulkan masalah bagi kami, mengapa kami tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama ke wilayah di dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara (Barat) tersebut,” Jelas Putin.

Meski masih rencana, namun ancaman ini telah memicu ketakutan bagi Biden apabila nantinya Rusia benar-benar nekat meledakan AS dengan bom nuklir yang memiliki kekuatan dan efek yang jauh lebih besar serta berbahaya ketimbang nuklir bom Hiroshima.

“Kami tak mengizinkan Ukraina melakukan serangan sejauh 200 mil ke dalam wilayah Rusia, dan tak mengizinkan untuk penyerangan ke Moskow, dan Kremlin,” ujar Biden, dikutip dari Barrons.

“Saya mengenalnya selama lebih dari 40 tahun. Ancaman Putin membuat saya khawatir selama 40 tahun. Ia bukan orang biasa. Ia seorang diktator, dan ia berjuang memastikan mempertahankan negaranya, dengan masih melakukan serangan ini,” imbuh Biden.

Tank M1A1 Abrams setelah diupgrade militer Ukraina (X@Fennec_Radar)

Selain melarang Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang Rusia, para pejabat AS juga sepakat untuk mencabut pagar pembatasan yang memungkinkan Ukraina mempertahankan wilayah timur Kharkiv, yang berbatasan dengan Rusia.

Berapa Banyak Bantuan AS yang Disalurkan ke Ukraina?

Sebelum AS merilis aturan tersebut, pemerintahan Gedung Putih sempat merestui Ukraina menggunakan senjata buatan Amerika Serikat untuk menyerang Rusia.

Hal tersebut diungkap oleh Biden usai menilai keadaan mendesak dalam situasi perang Ukraina-Rusia.

Baca juga: AS Ternyata Manfaatkan Dermaga Apung Gaza untuk Uji Senjata Baru yang Akan Dikirim ke Ukraina

Untuk mendukung kemenangan Ukraina dalam melawan Rusia, negara Paman Sam ini bahkan aktif mengirimkan sejumlah senjata tempur selama beberapa tahun terakhir.

Sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina dilaporkan telah menjadi penerima bantuan luar negeri terbesar dari AS.

Total bantuan yang telah dikucurkan AS ke Ukraina mencapai sekitar 50,6 miliar dolar AS.

Baca juga: Rusia, China dan AS Kirim Ucapan Selamat Ke Narendra Modi Kembali Jadi Perdana Menteri India

Sebagian besar bantuan AS disalurkan untuk menyediakan sistem persenjataan, pelatihan, dan intelijen yang dibutuhkan para komandan Ukraina untuk mempertahankan diri dari Rusia.

Alasan AS dan sekutu menyalurkan bantuan untuk Ukrian alantaran mereka menganggap invasi Rusia sebagai perang agresi yang brutal dan ilegal di perbatasan NATO.

JIka Rusia berhasil memenangkan invasi, maka hal itu akan menundukkan jutaan warga Ukraina; dan berpotensi mengundang agresi serupa dari negara-negara saingan lainnya, terutama Tiongkok, sebagaimana dikutip dari laman Council Foreign Relation.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini