News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Media AS: Tentara Israel Bakal Habis-habisan di Gaza Setelah Gencatan Senjata di Lebanon

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuplikan video yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam pada Kamis (6/6/2024) malam, memperlihatkan adegan muhajidin Al-Qassam menargetkan sejumlah kendaraan tentara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan.

Media AS: Tentara Israel Bakal Habis-habisan di Gaza Setelah Gencatan Senjata di Lebanon

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Amerika Serikat (AS), Washington Post, mengutip Penasihat Keamanan Nasional Israel, melansir kabar kalau mengatakan kalau tentara Israel akan memfokuskan agresi militer mereka di Gaza pasca-pengumuman Gencatan Senjata di Lebanon dalam perang melawan Hizbullah.

"Pasukan pendudukan Israel potensial mengintensifkan kampanyenya di Gaza setelah mereka dibebaskan dari pertempuran di utara," kata laporan tersebut dikutip Kamis (28/11/2024).

Baca juga: 5 Poin Utama Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hizbulllah, Agresi Sia-sia IDF ke Lebanon

Penasihat tersebut menambahkan, "pasukan tentara Israel ditargetkan bisa mampu menangani Hamas lebih intensif dibandingkan saat ini.”

Perlawanan Palestina Makin Keras

Pada hari ke-419 perang genosida yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza, sayap militer gerakan PIJ, Brigade Al-Quds mengumumkan kalau  mereka telah membombardir dengan mortir kumpulan tentara dan kendaraan militer Israel (IDF) yang menembus pusat kamp pengungsi Jabalia.

Sementara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas menyiarkan adegan mereka menargetkan kendaraan militer Israel di poros serangan ke kota Beit Lahia, sebelah utara Jalur Gaza.

Baca juga: Brigade Al Qassam Habisi 3 Tentara Israel dari Jarak Dekat di Beit Lahia Gaza Utara

Di lini depan Lebanon, pendudukan Israel mengancam akan memaksakan penerapan perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon dengan kekerasan, sementara Hizbullah mengatakan bahwa mereka akan memantau penarikan pasukan pendudukan dari Lebanon selatan dan tetap mengendalikan para pejuangnya

Baca juga: Belum Sehari Gencatan Senjata, Tentara Israel Tembaki Warga Lebanon yang Bergegas Pulang

Gambar yang diklaim diambil dari Kiryat Shmona di Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, memperlihatkan kebakaran di perbukitan utara setelah terkena serangan roket Hizbullah pada Jumat (10/5/2024). (Telegram)

Pemukim Utara Israel Marah

Penduduk kota-kota dan pemukiman di utara Israel menyatakan kemarahan atas kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon yang dimulai pada pagi hari tanggal 27 November, menuduh Tel Aviv membiarkan wilayah tersebut rentan terhadap ancaman yang sama yang ditimbulkan oleh Hizbullah sebelum perang dimulai.

Lebih dari 60 persen warga Israel yakin tentara mereka kalah dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon karena para pemukim utara yang terusir mengatakan Tel Aviv "menipu" mereka.

"Kita sekarang memasuki situasi yang jauh lebih buruk daripada 6 Oktober; mereka menyesatkan kita," kata kepala Dewan Metula David Azoulay kepada Channel 12 News, menggambarkan pertemuan yang diadakannya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa malam sebagai "tontonan sepihak."

“Kita sekarang memasuki situasi yang jauh lebih buruk daripada 6 Oktober, mereka menyesatkan kita,” tambahnya.

"Apa yang harus saya katakan? Itu sangat buruk, sangat buruk... [Pemerintah tidak melakukan apa-apa, dan tentara kita terbuang sia-sia. Bibi (Netanyahu) harus segera keluar dari pemerintahan, meskipun saya mendukungnya. Dia harus segera pulang," kata penduduk Nahariya, Levana Karsenti, kepada Reuters pada hari Rabu.

Baca juga:  Menteri Israel Amihai Eliyahu: Israel Tidak Menang, Gencatan Senjata Disepakati di Bawah Tekanan

 

 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini