Bendera Ukraina Muncul di Layar Lebar Videotron Saat Vladimir Putin Datang ke Kazakhstan
TRIBUNNEWS.COM - Polisi Kazakhstan dilaporkan sedang menyelidiki kemunculan singkat bendera Ukraina di layar LED besar sebuah videotron di ibu kota negara tersebut, Astana saat Presiden Rusia Vladimir Putin berada di sana.
Hal itu disampaikan kementerian dalam negeri Kazakhstan pada Kamis (28/11/2024), dilansir Anews.
Bendera Ukraina - dengan pita horizontal biru dan kuning - muncul sebentar pada Rabu malam, bukan tri-warna putih, biru dan merah, bendera Rusia, di layar yang terletak di salah satu jalan utama Astana.
Baca juga: Rusia Upgrade Drone Kamikaze Iran Shahed-136 Pakai AI Buat Terobos Pertahanan Ukraina
"Putin sudah berada di kota pada saat itu, dan layarnya segera dimatikan, tetapi gambar dan video dari insiden itu dengan cepat beredar secara online," kata laporan tersebut.
Kementerian dalam negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau pihaknya sedang mencari semua kemungkinan penyebab, termasuk kesalahan teknis dan serangan peretas.
Menurut sebuah survei pendapat yang dilakukan tahun lalu, mayoritas orang Kazakh netral mengenai perang Rusia-Ukraina, tetapi di antara yang lain, pendukung Ukraina secara signifikan melebihi jumlah Rusia.
"Dan dengan Rusia menjadi salah satu mitra dagang terbesar Kazakhstan, masalah dalam ekonominya sering muncul," kata laporan itu.
Pada hari Kamis, mata uang tenge Kazakhstan jatuh ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar AS setelah melemahnya tajam rubel Rusia.
Rusia Rebut Kota Utama Ukraina
Dari medan perang, Pasukan Rusia akhirnya berhasil menguasai pusat kota Kurakhovo di oblast Donetsk, Ukraina timur.
Laporan dari informasi publik Ukraina, Deep State menyebutkan, pasukan penyerbu dari timur kota berhasil memasuki pusat kota pada Selasa (26/11/2024).
Baca juga: 350 Prajurit Berjatuhan di Pokrovsk Dalam Sehari, Rusia Semakin Menekan Pusat Logistik Donbass
Kini mereka maju ke selatan kota di mana personel Ukraina masih bertahan di permukiman Dalniy dan Maksimovka.
Aidar Stanislav Bunyatov seorang pejuang Ukraina dikutip dari Strana menyatakan bahwa garis depan ke arah Kurakhovsky telah runtuh.
Mereka tak mampu melawan Rusia karena sedikitnya anggota pasukan dan senjata yang kurang memadai.