News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Kota Budaya Eropa 2025 Penuh dengan Kisah Sejarah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu Kota Budaya Eropa 2025 Penuh dengan Kisah Sejarah

Apa yang dilakukan patung Karl Marx di Chemnitz padahal dia tidak pernah ke sana? Dan mengapa Nova Gorica/Gorizia dipandang sebagai kota yang terpecah? Fakta menarik ibu kota kebudayaan 2025.

Ini adalah salah satu patung terbesar di dunia dan mungkin landmark paling terkenal di Kota Chemnitz: Monumen Karl Marx. Kepala besar filsuf dan ahli teori sosial menghiasi pusat kota sejak tahun 1971. Rencananya, seluruh tubuh Karl Marx akan dibangun, tetapi tidak jadi.

"Karl Marx tidak butuh kaki, tidak ada tangan, kepalanya mengatakan semuanya," kata pembuat patung seberat 40 ton itu, Lev Kerbel. Maka masyarakat Chemnitz sejak saat itu dengan bahasa sehari-hari menyebut tempat di sekitar kepala raksasa Marx sebagai "Situs Tengkorak".

Apa hubungan Karl Marx dengan Chemnitz? Tidak banyak. Dia dilahirkan di Trier dan meninggal di London. Ia belum pernah mengunjungi Kota Chemnitz yang terletak di tempat yang waktu itu jadi bagian Republik Demokratik Jerman Timur yang berhaluan sosialisme, dalam bahasa Jerman disingkat DDR..

Namun, bagi pemerintahan setempat saat itu hubungan biografis pemikir besar dengan Chemnitz tersebut bukanlah prasyarat untuk menamai kota menjadi Karl-Marx-Stadt, artinya kota Karl-Marx. Otto Grotewohl, Perdana Menteri DDR, membenarkan hal ini dengan tradisi kuat gerakan buruh. Di mata rezim saat itu, kota ini adalah model sosialisme.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Faktanya, Chemnitz, yang terletak di Jerman timur di perbatasan dengan Republik Ceko, adalah kota industri dan pekerja terkemuka, bahkan jauh sebelum berdirinya DDR. Industri tekstil, teknik mesin, kereta api, dan otomotif sudah tumbuh kuat di sini abad ke-18 dan ke-19. Penambangan di Erzgebirge juga menjadikan wilayah tersebut benteng ekonomi. Bukan tanpa alasan Chemnitz populer disebut Manchester-nya Sachsen, diambil dari nama kota metropolitan industri Inggris.

Dengan runtuhnya rezim komunis di Eropa Timur, Kota Karl Marx ini tidak hanya mengalami perubahan struktural, tetapi juga perubahan nama. Dalam pemungutan suara, 76 persen warga memilih nama lama. Chemnitz berasal dari bahasa Sorbia dan artinya kurang lebih "batu", ini mengacu pada wilayah pertambangan di sekitar Chemnitz.

Berbeda dengan Leipzig, Dresden, dan Berlin (Timur), kehidupan di Chemnitz agak suram setelah jatuhnya rezim komunisme.Namun, pada tahun 2018, kota ini muncul di pers nasional. Setelah seorang warga keturunan Jerman-Kuba meninggal akibat kekerasan, warga secara spontan memprotes rasisme dan kekerasan, dan ada pula demonstrasi xenofobia yang dilakukan oleh Pegida dan inisiatif warga radikal sayap kanan lainnya.

Chemnitz jadi Ibu Kota Kebudayaan Eropa

Pada tahun 2025, Kota Chemnitz di Sachsen akan menjadi Ibu Kota Kebudayaan Eropa bersama dengan kota-kota sekitarnya, yakni wilayah Erzgebirge dan Zwickauer Land. "C the Unseen", itulah moto penyelenggara, yang artinya membuat yang sebelumnya tidak terlihat dan belum ditemukan menjadi terlihat.

Program ini mencakup sejumlah titik fokus, termasuk "mentalitas Eropa Timur", "lingkungan bertetangga, rasa hormat, toleransi" dan "demokrasi, partisipasi, kohesi sosial".

Yang paling menarik adalah Proyek 3000 Garasi. Selama masa DDR, garasi dibangun di seluruh kota. Area tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat parkir mobil, tetapi juga sebagai ruang untuk pertemuan sosial atau kehidupan pribadi.

Kisah masing-masing pemilik garasi, yang dapat dilihat dalam pameran potret #3000Garagen, menceritakan kehidupan di bekas Kota Karl Marx dan pergolakan setelah tahun 1989.

Kota yang juga jadi Ibu Kota Kebudayaan 2025

Selain Chemnitz, ada juga kota lain yang jadi Ibu Kota Kebudayaan Eropa 2025. Ini adalah hal baru dalam tradisi panjang ibu kota budaya Eropa: dua tempat tampil bersama sebagai ibu kota budaya. Di baliknya terdapat kisah kota terakhir yang terpecah di Eropa, yaitu Nova Gorica di Slovenia dan Gorizia di Italia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini