News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

1.700 Lebih Tentara Ukraina Melarikan Diri, Termasuk Kabur dari Pusat Pelatihan Militer di Prancis

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Pasukan Ukraina menembaki drone Rusia. Ribuan tentara Ukraina dilaporkan telah melarikan diri dari arena pelatihan militer di Prancis. Jumlahnya capai 1.700 lebih.

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina dilaporkan meninggalkan pusat pelatihan militer yang berlokasi di Prancis.

Jumlahnya pun kini disinyalir mencapai ribuan.

Terbaru, ada beberapa lusin tentara Ukraina telah meninggalkan pelatihan di Prancis, hal itu dikatakan oleh seorang pejabat militer Prancis.

Wartawan Ukraina terkemuka Yuriy Butusov menulis pada bulan Desember 2024 bahwa 1.700 tentara telah melarikan diri dari pusat pelatihan tersebut.

Dan tentara yang melarikan diri tersebut tidak pergi ke pertempuran (melawan Rusia), dan bahwa 50 tentara melarikan diri saat pelatihan di Prancis.

Komandan pasukan darat Ukraina mengakui ada masalah dengan unit tentara setelah laporan bahwa banyak tentaranya telah meninggalkan pelatihan, mengutip France 24, Selasa (7/1/2025).

Unit itu adalah salah satu dari beberapa yang dibentuk tahun lalu ketika Ukraina berusaha untuk meningkatkan persiapan untuk kemungkinan serangan baru Rusia.

Diketahui bertempat di Prancis, sebanyak 2.300 tentara dari brigade bernama Anne of Kyiv dilatih.

Sebagian besar tentara adalah wajib militer tanpa pengalaman tempur.

Mereka didampingi oleh 300 pengawas Ukraina.

Terkait hal tersebut Komandan Pasukan Darat Mykhailo Drapaty mengakui terdapat masalah di lapangan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1049: Zelensky Klaim 15.000 Tentara Rusia Tewas di Kursk

“Ya, ada masalah, kami menyadarinya,” kata tentang unit Anne of Kyiv, nama informal untuk Brigade Mekanisasi ke-155, dalam сomen kepada media termasuk AFP.

“Saya tidak benar-benar melihat apa yang bisa digambarkan sebagai penyalahgunaan kekuasaan,” kata pejabat militer Prancis tersebut.

“Bagaimanapun, tidak ada yang terungkap tentang Ukraina yang ditempatkan di Prancis atau apa yang terjadi selama sesi pelatihan ini.”

Dia bersikeras bahwa pelatihan telah sejalan dengan keinginan Ukraina, dalam hal peralatan dan waktu pelatihan.

Sementara menurut pejabat militer Prancis, tentara Ukraina yang dilatih di Prancis tunduk pada rezim disiplin.

Dan hal ini diberlakukan oleh komando Ukraina.

"Kami tidak mengkriminalisasi desersi di Prancis," kata pejabat itu.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini