News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Balas Dendam, 100 Rudal Hujani Galilea usai Israel Bunuh Komandan Sami Abdullah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuplikan video yang dirilis oleh sejumlah media Israel memperlihatkan puluhan rudal yang ditembakkan dari Lebanon setelah Israel membunuh Komandan Senior Hizbullah, Sami Abdullah dan tiga anggota lainnya pada Rabu (12/6/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Sirene peringatan serangan udara berbunyi di Galilea setelah Hizbullah meluncurkan kurang lebih 100 rudal pada Rabu (12/6/2024) siang.

Serangan ini merupakan balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan empat anggota Hizbullah, termasuk Komandan senior Hizbullah, Talib Sami Abdullah Hajj Abu Thalib pada Rabu pagi.

"Sirene di Galilea (Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki) tidak berhenti berbunyi," lapor media Israel, Radio Tentara Israel hari ini.

Setidaknya lebih dari 100 rudal diluncurkan dari Lebanon selatan ke Safed, Tiberias, dan sekitarnya.

Surat kabar Israel, Maariv, menyebutkan bahwa Israel utara menjadi sasaran pemboman besar-besaran dari Lebanon hari ini.

Serangan dari Lebanon ini menyusul peluncuran 80 rudal ke Israel utara pada Selasa (11/6/2024) kemarin sore.

Pada malam harinya, Hizbullah kembali meluncurkan 10 rudal yang berhasil membobol sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Dalam serangan tadi malam, hanya satu rudal yang berhasil dicegat, menurut pengumuman dari militer Israel.

Israel Bunuh 4 Anggota Hizbullah

Pada Selasa malam, Israel membalas serangan Hizbullah dengan meluncurkan serangan udara yang menargetkan rumah di desa Joya, Lebanon selatan.

Empat anggota Hizbullah, termasuk Komandan senior Hizbullah, Talib Sami Abdullah Hajj Abu Thalib, terbunuh dalam serangan itu.

Baca juga: 4 Anggota Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel termasuk Komandan Senior

Pada Rabu (12/6/2024) pagi, Hizbullah mengumumkan kematian keempat anggotanya akibat serangan Israel.

Pertahanan Sipil Lebanon melaporkan sejumlah orang terluka dalam serangan tersebut.

Hizbullah membalas kematian empat anggotanya dengan menembakkan 100 rudal ke Israel utara pada Rabu siang.

Eskalasi militer antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat selama beberapa minggu ini.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan solidaritas untuk warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.

Hizbullah kemudian menyerang pertahanan Israel di Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dengan rudal dan drone yang diluncurkan dari basis Hizbullah di Lebanon selatan.

Hizbullah berjanji hanya akan berhenti menyerang Israel jika Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Sementara Israel menolak untuk mundur dari Jalur Gaza sebelum berhasil mewujudkan ambisinya untuk menghancurkan gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas).

Israel menuduh Hizbullah tergabung dalam Poros Perlawanan bersama Hamas dan kelompok lainnya yang bekerja sama dengan Iran untuk melawan Israel.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.124 jiwa dan 84.712 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (11/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini