Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Vladimir Putin mengutus Kementerian Pertahanan Rusia menggelar latihan nuklir non-strategis dengan melibatkan distrik militer Leningrad dan angkatan laut Moskow.
Untuk menggertak para musuh Rusia, dalam latihan tersebut Kementerian Pertahanan turut menerjunkan rudal jelajah berbasis laut dengan hulu ledak tiruan khusus yang dinamai sebagai rudal Iskander
“Awak kapal angkatan laut yang terlibat dalam pelatihan tersebut akan dilengkapi rudal jelajah berbasis laut dengan hulu ledak tiruan khusus dan memasuki area patroli yang ditentukan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-840: Deplu AS Sebut Tak Ada Bukti Pelanggaran HAM Berat Brigade Azov
Menhan Rusia mengatakan pihaknya memulai latihan tahap kedua untuk mempraktikkan penempatan senjata nuklir taktis bersama pasukan Belarusia, selain itu guna menjaga kesiapan para pasukan Moskow dalam menggunakan senjata tempur nuklir non-strategis.
Hal ini dilakukan demi menjamin kedaulatan dan integritas Rusia dan Belarusia, sebagai tanggapan terhadap pernyataan provokatif dan ancaman dari beberapa pejabat Barat terhadap Federasi Rusia .
“Personel formasi rudal Distrik Militer Leningrad sedang melakukan tugas pelatihan tempur,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir Reuters.
"Latihan ini digelar sebantangan yang semakin besar berkat tindakan AS dan sekutu NATO-nya yang tidak dapat diterima dan eskalasi tidak diragukan lagi mendorong pertanyaan besar tentang bagaimana dokumen dasar dalam pencegahan nuklir dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan saat ini," imbuhnya.
Spesifikasi Rudal Iskander
Penggunaan rudal Iskander dalam latihan nuklir non strategis pasukan Rusia bukan tanpa alasan. Rudal Iskander atau lengkapnya rudal Iskander dikenal sebagai senjata mematikan karena memiliki kemampuan serangan kilat dengan jangkauan 500 km.
Meski berstatus sebagai rudal balistik jarak pendek mobile, rudal Iskander dilengkapi dengan mesin single-stage solid propellant yang bisa membawa sejumlah pilihan hulu ledak konvensional, termasuk hulu ledak nuklir.
Baca juga: Rusia Bersorak China Tak Hadiri Konferensi Perdamaian Swiss
Rudal tersebut disebut dapat mengenai sasaran dengan presisi tinggi tanpa peringatan, dengan mengambil keluar target vital sebelum serangan kilat.
Beberapa laporan menunjukkan rudal Iskander memiliki lapisan siluman sehingga sulit dikenali radar, hingga kecil kemungkinan untuk dicegat.
Selain itu, rudal Iskander memiliki akurasi yang diklaim luar biasa, yakni hanya 2-5 meter, jenis presisi yang biasanya hanya dicapai senjata berpemandu laser.
Dengan akurasi ekstrem ini memungkinkan rudal untuk menyerang target yang tepat seperti bunker komando. Bahkan, dapat menghancurkan bunker yang diperkuat sekalipun.