Selain peluncuran roket, Hizbullah diperkirakan akan menggunakan mortir, rudal anti-tank, drone, dan mungkin beberapa rudal anti-pesawat dalam serangan terhadap pasukan militer Israel yang bermanuver di Lebanon selatan.
Kelompok ini mungkin juga akan mengerahkan roket-roket berat jarak pendek terhadap pasukan darat Israel, menurut laporan itu.
Sejak 7 Oktober, Hizbullah terlibat dalam pertempuran lintas batas yang intens dan hampir setiap hari dengan Israel.
Hizbullah telah melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap Israel, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di kalangan tentara, hancurnya ratusan menara telekomunikasi militer, dan jatuhnya pesawat tak berawak.
Terdapat konflik internal Israel yang signifikan sehubungan dengan meningkatnya ketegangan dengan Hizbullah.
Terutama mengingat persenjataan kelompok tersebut yang cukup besar, yang menurut Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mencakup hingga 100.000 rudal yang mampu mencapai Tel Aviv.
Serangan Hizbullah
Kelompok perlawanan muslim Syiah Lebanon, Hizbullah, melakukan gelombang serangan besar-besaran ke Israel Utara.
Dilaporkan ada 250 roket dan skadron drone yang dilepaskan ke arah lima aset militer Israel sekaligus.
Konfrontasi militer antara Israel dan Hizbullah perlahan semakin meningkat, dan diprediksi menjadi perang habis-habisan antara kedua kubu.
Sejumlah pegiat media sosial Timur Tengah yang dikutip dari media sosial X maupun telegram menyebut ada lima aset militer Israel yang diincar Hizbullah dalam serangan sepanjang hari Rabu kemarin.
- Barak Habushit milik Brigade Hermon ke-810 dengan satu skuadron drone.
- Pangkalan Komando dan Pengendalian Udara Strategis Meron yang terletak di Gunung Meron dengan roket.
- Pabrik Industri Militer Blasan untuk Tank dan Gudang Senjata Kendaraan, berlokasi di Sa'sa dengan roket.
- Markas Komando Utara IDF, berlokasi di Ein Zatim dengan roket.
- Markas Cadangan Komando Utara IDF, terletak di Pangkalan Divisi Galilea di Amiad dengan roket.
konflik antara Israel dan Hizbullah terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah pertempuran kecil yang dimulai pada bulan Oktober bersamaan dengan pemboman Israel di Gaza – yang telah berkembang menjadi perang dengan intensitas rendah – milisi pejuang Lebanon ini melancarkan serangan roket terbesarnya terhadap bagian utara Negara Yahudi pada Rabu pagi.
Serangan yang digelar dalam tiga gelombang memaksa IDF membunyikan alarm serangan udara di berbagai wilayah, termasuk kota Tiberias, yang berjarak lebih dari 60 kilometer (37 mil) di tepi Laut Galilea.
Dengan demikian, ini adalah serangan terjauh yang dilakukan Hizbullah dari perbatasan sejak awal eskalasi delapan bulan lalu.