AS telah menyetujui pengiriman jet tempur F-16 rancangan Amerika ke Ukraina oleh anggota NATO – Belanda, Denmark, Norwegia dan Belgia – hampir setahun yang lalu, namun Kiev belum menerima satu pun pesawat.
Saat ini Belanda dan Denmark telah berkomitmen untuk memasok sebanyak 61 unit F-16 Fighting Falcon.
Zelensky mengatakanpakta keamanan bilateral yang ditandatangani Ukraina dan Amerika Serikat pada hari Kamis akan menjadi jembatan bagi upaya Kiev untuk bergabung dengan NATO.
“Dinyatakan bahwa Amerika mendukung keanggotaan Ukraina di NATO di masa depan dan mengakui bahwa perjanjian keamanan kami adalah jembatan menuju keanggotaan Ukraina di NATO,” kata Zelensky pada konferensi pers dengan Presiden AS Joe Biden.
“Sangat penting bagi seluruh warga Ukraina dan seluruh Eropa untuk mengetahui bahwa tidak akan ada defisit keamanan di Eropa, yang menggoda pihak agresor untuk berperang dan membuat masa depan menjadi tidak pasti,” tambahnya.
Pinjaman 50 Miliar Dolar AS
Selain itu, negara-negara Barat 'konco' Ukraina juga setuju untuk memberikan pinjaman sebesar 50 miliar dolar AS atau setara Rp817,7 triliun kepada Kiev, yang diambil dari keuntungan aset Rusia yang dibekukan di Eropa dan Amerika Serikat.
Keputusan itu diumumkan para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) pada hari Kamis (13/6/2024), The Hill melaporkan.
"Saya sangat senang menyampaikan bahwa minggu ini, G7 menandatangani rencana untuk menyelesaikan dan membuka 50 miliar dolar dari hasil aset yang dibekukan tersebut, untuk menggunakan uang tersebut untuk Ukraina."
"Faktanya, kami berdiri bersama melawan agresi ilegal ini," kata Biden dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Terima kasih Bapak Presiden (Biden) atas kepemimpinan Anda dalam keputusan G7 mengenai pinjaman 50 miliar dolar untuk Ukraina," balas Zelensky.
"Ini adalah langkah maju yang penting dalam memberikan dukungan berkelanjutan bagi Ukraina dalam memenangkan perang ini."
“Aset-aset Rusia yang tidak dapat bergerak harus digunakan untuk melindungi nyawa warga Ukraina dari teror Rusia dan untuk membayar kerugian yang ditimbulkan oleh agresor terhadap Ukraina. Itu adil dan sepenuhnya benar.”
Sebagai informasi, anggota G7 membekukan sekitar 280 miliar dolar aset Rusia setelah invasi dimulai pada Februari 2022.
“Ini adalah sesuatu yang Amerika Serikat telah mengerahkan banyak energi dan upaya untuk mewujudkannya,” kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan dalam penjelasannya kepada wartawan.