News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Buka Peluang Gencatan Senjata di Gaza, Siap Terima Proposal dari Joe Biden

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah wawancara awal tahun 2024 ini di Istanbul, Turki.

TRIBUNNEWS.COM - Hamas membuka peluang gencatan senjata dengan Israel di Gaza dan siap mnerima menerima kesepakatan gencatan senjata yang konsisten dengan proposal yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh telah menyatakan bahwa kelompok militan Palestina siap membuat perjanjian gencatan senjata dengan Israel sejalan dengan kompromi yang dipromosikan oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Berbicara dalam pidato di televisi yang menandai hari raya Idul Adha pada hari Minggu, 17 Juni 2024, Ismail Haniyeh mengatakan Hamas menginginkan perjanjian yang akan mengakhiri pertempuran di Gaza dan mengarah pada pertukaran sandera dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Kesepakatan semacam itu mengharuskan seluruh pasukan Israel untuk mundur dari wilayah kantong Palestina.

“Hamas dan kelompok-kelompok [Palestina] siap untuk mencapai kesepakatan komprehensif yang mencakup gencatan senjata, penarikan diri dari wilayah tersebut, rekonstruksi wilayah yang hancur, dan kesepakatan pertukaran yang komprehensif,” kata Ismail Haniyeh.

Dia menambahkan, Hamas bisa menunjukkan “keseriusan dan fleksibilitas yang besar” untuk mencapai kesepakatan yang akan menghentikan pertumpahan darah di Gaza.

"Tanggapan Hamas ini konsisten dengan prinsip gencatan senjata yang diajukan Joe Biden, yang mengumumkan proposal tiga fase akhir bulan lalu, dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar rencana tersebut dilaksanakan, kata Haniyeh.

Para pejabat Israel mengklaim bahwa Hamas menuntut revisi yang tidak dapat diterima terhadap tawaran gencatan senjata.

Seorang pemimpin senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa perubahan yang diminta kelompok tersebut “tidak signifikan.”

Namun Israel juga dilaporkan bersikeras untuk mengubah rencana yang didukung AS.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa penghentian operasi tempur hanya bersifat sementara sampai Israel mencapai “kemenangan mutlak,” termasuk penghancuran Hamas sebagai otoritas pemerintahan dan ancaman keamanan.

Dia mengatakan bahwa dalam mengumumkan proposal tersebut, Joe Biden mengabaikan fakta bahwa Israel hanya setuju untuk membahas diakhirinya perang pada tahap kedua – bukan untuk menghentikan pertempuran secara permanen.

Israel Terus Bunuh Warga Palestina di Gaza

Di Gaza, Israel terus melakukan serangan terhadap kamp-kamp pengungsi warga Palestina. Lima anak lainnya termasuk di antara puluhan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza tengah dan selatan selama 24 jam terakhir ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini