TRIBUNNEWS.COM - Aktivis lingkungan menyemprot bangunan bersejarah di Inggris yaitu Stonehenge menggunakan cat berwarna oranye.
Aksi tersebut dilakukan oleh 2 akitivis lingkungan Just Stop Oil pada Rabu (19/6/2024).
Insiden ini terjadi hanya sehari sebelum ribuan orang diperkirakan berkumpul di lingkaran batu berusia 4.500 tahun itu untuk merayakan titik balik matahari musim panas, hari terpanjang dalam setahun di Belahan Bumi Utara.
Dalam video yang dirilis oleh Just Stop Oil, terdapat 2 aktivis yang berlari menuju batu prasejarah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Mereka terlihat membawa alat yang digunakan untuk menyemprotkan bubuk cat oranye ke situs tersebut.
Mengutip dari Time, Just Stop Oil mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap manifesto pemilu Partai Buruh baru-baru ini.
Partai Buruh mengatakan jika mereka memenangkan pemilu pada tanggal 4 Juli, mereka tidak akan mengeluarkan izin lebih lanjut untuk eksplorasi minyak dan gas.
“Pendukung Just Stop Oil, bersama dengan warga Austria, Kanada, Norwegia, Belanda dan Swiss akan bergabung dalam perlawanan musim panas ini, jika pemerintah mereka tidak mengambil tindakan berarti,” kata juru bicara kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip daro CBS News.
Tidak lama dari insiden tersebut, 2 aktivis tersebut telah berhasil ditangkap oleh polisi.
Pihak polisi mengatakan dua orang ini ditangkap karena dicurigai merusak monumen kuno tersebut.
Kedua aktivis ini diidentifikasi sebagai seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Oxford yaitu Niamh Lynch dan seorang berusia 73 tahun dari Birmingham yang bernama Rajan Naidu, dikutip dari BBC.
Sangat Mengecewakan
Baca juga: Ada Protes Aktivis Lingkungan, Marshal F1 Inggris Antisipasi Aksi Nekat Aktivis, Ini Kata Hamilton
Mengetahui tindakan tersebut, Perdana Menteri Rishi Sunak angkat bicara.
Ia mengutuk insiden tersebut dan menyebut sebagai tindakan vandalisme yang tercela.
Sebagai pemimpin negara, Sunak telah menunda rencana untuk memberlakukan larangan penjualan kendaraan bertenaga bensin baru mulai tahun 2030 hingga 2035.