News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lebih dari 70 Persen Fasilitas Umum di Rafah Hancur Akibat Agresi Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan-bangunan di Rafah Hancur Akibat Serangan Israel

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel telah mengakibatkan fasilitas-fasilitas umum di Rafah hancur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Rafah, Ahmed Al-Soufi.

“Lebih dari 70 persen fasilitas dan infrastruktur umum telah hancur akibat serangan Israel,” kata Ahmed Al-Soufi kepada Anadolu.

Dari jumlah tersebut, termasuk rumah-rumah di lingkungan Saudi di Rafah.

Menurut Ahmed, puluhan rumah di lingkungan tersebut telah dihancurkan tentara Israel pada hari Selasa (18/6/2024).

Ahmed menjelaskan Israel sengaja membuat Gaza hancur agar warganya tidak bisa menempati wilayah tersebut lagi.

Termasuk penyeberangan Rafah yang juga dirusak oleh tentara Israel.

Tujuan mereka agar bantuan tidak dapat disalurkan melalui penyeberangan tersebut.

Sehingga warga-warga yang berada di Gaza mengalami kelaparan.

“Israel berusaha mengubah Gaza menjadi daerah yang tidak dapat dihuni dengan menghancurkan Penyeberangan Rafah dan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dan bantuan,” jelas wali kota tersebut, dikutip dari Middle East Monitor.

Bulan lalu, Israel telah menginvasi Rafah.

Pasukan Israel sengaja merebut wilayah tersebut agar warga tidak dapat melihat dunia luar.

Baca juga: Tank-tank Israel Masuk Lebih Jauh ke Rafah, Memaksa Warga Sipil Palestina Kembali Mengungsi

Sehingga ini mempersulit dan memperburuk kondisi kemanusiaan yang berada di Rafah.

Tidak hanya itu, pada tanggal 7 Mei, tentara Israel mengambil kendali atas penyeberangan tersebut.

Namun pada hari Rabu (19/6/2024), tentara Israel menghancurkan penyeberangan Rafah.

Dalam sebuah video, tentara Israel telah menghancurkan penyeberangan Rafah, hingga aula utama rata dengan tanah dan bangunan sekitar yang telah roboh.

Radio Tentara Israel melaporkan bahwa penyeberangan Rafah di Jalur Gaza selatan tidak lagi dapat digunakan.

Hancurnya penyeberangan Rafah akibat serangan Israel mendapat kecaman dari pejuang Hamas.

Hamas menganggap serangan Israeil di penyeberangan ini sebagai perilaku kriminal yang tidak akan mengubah realitias penyeberangan tersebut.

Selain itu, Hamas juga mengatakan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran.

“Ini adalah tindakan terorisme yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel untuk menghancurkan penyeberangan Rafah dengan seluruh bangunan dan fasilitasnya, sebuah peningkatan kejahatan dan pelanggaran terhadap rakyat kami,” kata Hamas, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Menurut Hamas, Israel sengaja mengisolasi Gaza dari dunia luar dan melanggengkan penghancuran infrastruktur yang menopang kehidupan.

Meskipun ada sabotase yang dilakukan Israel, Hamas mengatakan penyeberangan tersebut akan tetap menjadi penyeberangan Palestina-Mesir.

“Ini adalah perilaku kriminal, tapi tidak akan mengubah realitas penyeberangan," tegas Hamas.

Hamas menjelaskan penyeberangan tersebut akan direhabilitasi berdasarkan inisiatif Palestina setelah pendudukan digulingkan dan agresi terhadap Gaza berhenti.

Sebagai informasi, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Hampir 37.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.

Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Sementara korban terluka akibat serangan Israel telah mencapai lebih dari 85.400 warga Palestina.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Rafah dan Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini