News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bertemu Gallant, Blinken Singgung Gaza dan Minta Israel Tak Perpanjang Masalah dengan Hizbullah

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kanan) dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjabat tangan sebelum pertemuan di Tel Aviv pada 30 November 2023. Blinken mengatakan kepada para pemimpin Israel pada 30 November bahwa gencatan senjata sementara dalam perang mereka dengan Hamas membuahkan hasil. dan harus dilanjutkan.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Bliniken meminta Israel untuk tegas perihal rencana pascaperang di Gaza.

Permintaan Blinken ini diutarakan saat dirinya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel, Yoav Gallant di Washington DC, Senin (24/6/2024).

Tak hanya rencana pascaperang di Gaza, Blinken juga meminta Gallant untuk tidak memperpanjang masalah dengan Hizbullah di perbatasan Israel utara.

"Dia (Blinken) memberi informasi kepada Menteri Gallant tentang upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk memajukan keamanan, pemerintahan, dan rekonstruksi di Gaza selama periode pasca-konflik dan menekankan pentingnya upaya tersebut bagi keamanan Israel," tulis pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari Arab News.

Washington telah berulang kali mendesak Israel untuk segera menyusun rencana pascaperang di Gaza.

Tak hanya itu, AS juga terus memperingatkan Israel bahwa tidak adanya rencana tersebut bisa memicu pelanggaran hukum dan kekacauan, serta kembalinya Hamas di Palestina.

Palestina sebelumnya mengatakan hanya diakhirinya pendudukan Israel dan pembentukan negara Palestina akan membawa perdamaian.

"Dia juga menggarisbawahi pentingnya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dan mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan keluarga Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka," lanjut pernyataan tersebut.

Meskipun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut akan menghentikan sementara pertempuran di Gaza, namun Timur Tengah masih khawatir soal rencana tersebut.

Sebab, Netanyahu mengatakan bahwa dirinya akan menarik pasukan Israel di Gaza dan memindahkannya di perbatasan utara dengan Lebanon untuk bersiap berperang melawan Hizbullah.

Hizbullah pada bulan Juni saja, telah menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar dalam permusuhan sejauh ini.

Baca juga: Ingatkan Bencana Mati Listrik jika Perang Lawan Hizbullah Pecah, Bos PLN Israel Terancam Dicopot

Memperbaiki Keretakan Hubungan Israel-AS

Di tengah kunjungan Gallant ke Washington, ternyata terdapat perpecahan antara AS dengan Israel.

Perpecahan AS dengan Israel ini disebabkan oleh komentar pedas Netanyahu terhadap Presiden Joe Biden.

Kritikan tersebut dilontarkan Netanyahu karena dirinya merasa AS telah menurunkan jumlah pasokan amunisi ke Israel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini