News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gara-gara Diklaim Sebar Propaganda & Tak Boleh Siaran, Rusia Blokir Akses 81 Outlet Media Uni Eropa

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gara-gara Diklaim Sebar Propaganda & Tak Boleh Siaran, Rusia Blokir Akses 81 Outlet Media Uni Eropa. Rusia telah melarang 81 outlet media dari negara-negara Uni Eropa (UE) sebagai tanggapan atas larangan siaran yang diberlakukan di beberapa outlet media pemerintah Rusia oleh Brussels bulan lalu.

Pada Rabu (25/6/2024), 90 prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina dibebaskan dari penawanan Rusia.

Di antara mereka yang dipulangkan ke Ukraina merupakan para pembela Mariupol, pembela Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl, Terboronov, dan penjaga perbatasan.

Suspilne melaporkan di antaranya adalah 52 pembela Mariupol, pembela PLTN Chornobyl dan mereka yang bertempur di arah Kherson, Donetsk, Kharkiv, Zaporizhzhya dan Luhansk.

"Ini merupakan pertukaran tawanan perang yang ke-53 sejak awal invasi besar-besaran ke Federasi Rusia," kata Ombudsman Dmytro Lubinets.

Totalnya, sebanyak 3.300 warga Ukraina telah dipulangkan hingga saat ini.

“Kedepannya kami akan memantau pemenuhan hak-hak pengungsi yang kembali, khususnya terkait pemeriksaan kesehatan, rehabilitasi, pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan, kartu bank,” tambahnya.

Belakangan, Markas Koordinasi Perlakuan terhadap Tawanan Perang mengklarifikasi bahwa pada tanggal 25 Juni, mereka yang kembali adala sebagai berikut:

- 32 Pengawal Nasional
- 18 penjaga perbatasan
- 17 perwakilan Angkatan Laut
- 15 prajurit Angkatan Bersenjata
- 8 tentara Teroboronov

Uni Emirat Arab berkontribusi dalam pembebasan tentara Ukraina.

Dalam perkembangan lainnya, Uni Eropa pada hari Senin (24/6/2024) menjatuhkan sanksi terhadap 19 perusahaan Tiongkok karena diduga memberikan dukungan terhadap perang Rusia di Ukraina, The Guardian melaporkan.

Daftar yang diterbitkan dalam Jurnal Resmi UE mencakup beberapa perusahaan yang berlokasi di Hong Kon, serta dua raksasa satelit global.

Paket sanksi ke-14 terhadap Rusia menambahkan 61 perusahaan baru ke dalam daftar entitas yang dituduh secara langsung “mendukung kompleks industri militer Rusia” dalam perang di Ukraina.

Sehingga totalnya menjadi 675 perusahaan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini