Pada Selasa (25/6/2024) ICC atau juga dikenal sebagai Mahkamah Pidana Internasional menjelaskan alasan merilis surat perintah penangkapan itu.
Dikatakan hakim menganggap ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa orang-orang tersebut bertanggung jawab atas serangan rudal yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Rusia terhadap insfrastruktur listrik Ukraina.
ICC menuduh Gerasimov dan Shoigu melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai tindakan tidak manusiawi.
"Para hakim menemukan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk meyakini kalau dugaan serangan tersebut ditujukan terhadap sasaran sipil," imbuh keterangan pengadilan.
Menurut pernyataan pengadilan, serangan yang dituduhkan terjadi selama jangka waktu 10 Oktober 2022 hingga 9 Maret 2023.
“Selama jangka waktu ini, sejumlah besar serangan terhadap sejumlah pembangkit listrik dan gardu induk dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Rusia di beberapa lokasi di Ukraina,” kata pernyataan pengadilan.
Untuk instalasi-instalasi yang mungkin memenuhi syarat sebagai sasaran militer pada saat yang relevan, kerugian dan kerusakan yang diperkirakan terjadi pada warga sipil jelas berlebihan dibandingkan keuntungan militer yang diharapkan.
Rusia telah berulang kali mengatakan infrastruktur energi Ukraina adalah target militer yang sah.
Sehingga, Kremlin selalu membantah menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil.
* Uni Eropa pada hari Senin (24/6/2024) menjatuhkan sanksi terhadap 19 perusahaan Tiongkok karena diduga memberikan dukungan terhadap perang Rusia di Ukraina, The Guardian melaporkan.
Daftar yang diterbitkan dalam Jurnal Resmi UE mencakup beberapa perusahaan yang berlokasi di Hong Kon, serta dua raksasa satelit global.
Paket sanksi ke-14 terhadap Rusia menambahkan 61 perusahaan baru ke dalam daftar entitas yang dituduh secara langsung “mendukung kompleks industri militer Rusia” dalam perang di Ukraina.
Sehingga totalnya menjadi 675 perusahaan.
* Amerika diperkirakan akan mengumumkan akan mengirimkan tambahan amunisi yang sangat dibutuhkan senilai $150 juta ke Ukraina, menurut dua pejabat Amerika.
Pengiriman yang akan datang diharapkan mencakup amunisi untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi, atau Himars.
Sistem itu juga mampu menembakkan rudal jarak jauh dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau Atacms, yang digunakan oleh Ukraina dalam serangan hari Minggu di Ukraina yang menurut Rusia akan memicu pembalasan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)