TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman membuat kejutan karena menyerang kapal Israel dengan rudal hipersonik buatan sendiri.
Rudal Houthi itu menargetkan kapal Israel bernama MSC Sarah V di Laut Arab.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim rudal itu memiliki teknologi yang canggih.
“Angkatan bersenjata Houthi mengungkapkan, untuk pertama kalinya, identitas rudal yang menargetkan kapal Israel (MSC Sarah V) di Laut Arab, dengan akurat menghantam, dan mencapai jarak yang jauh. Situasi peluncuran dan detail lainnya akan diinformasikan kemudian oleh media militer,” kata Saree melalui media sosial X pada hari Kamis, (27/6/2024).
Xinhua melaporkan bahwa Houthi merilis video yang memperlihatkan peluncuran rudal yang dijuluki “Hadim 2” itu.
Tidak diberitahukan dengan pasti kapan serangan itu terjadi. Namun, serangan itu disebut dilakukan awal minggu ini.
Dalam video itu terlihat rudal berwarna kuning yang panjang. Ada angka Romawi pada ekornya.
Rudal diluncurkan dari platform di sebuah lokasi di gurun yang tidak diketahui. Houthi berujar bahwa Hadim 2 ditenagai oleh bahan bakar padat.
Menurut Pusat Informasi Gabungan Laut Merah dan Teluk Aden, kapal MSC Sarah berbendera Liberia itu diserang dengan sebuah rudal di Laut Arab. Namun, rudal itu tidak menghantamnya.
Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa dalam peristiwa itu.
Sementara itu, Maritime Executive melaporkan bahwa serangan terhadap MSC Sarah V terjadi di tempat yang berjarak 280 mil dari Nishtun, di sebelah tenggaranya. Lokasi itu berada di Yaman timur dan sudah dekat dengan Oman.
Baca juga: Houthi Pamer Rudal Balistik Baru, Targetkan Kapal Israel di Laut Arab, Klaim Tepat Kena Sasaran
Kapal itu berlayar pada pagi hari di dekat Pulau Socotra di Yaman dan akan menuju ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Associated Press menyebut serangan terbaru ini terjadi setelah kepergian kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Dwight D. Eisenhower dari kawasan itu.
Dwight D. Eisenhower sudah dikerahkan selama 8 bulan untuk mengatasi serangan Houthi.
Sebelumnya, Houthi beberapa serangan jarak jauh, tetapi kebanyakan dilakukan di wilayah darat Yaman.
Pada bulan April lalu, Houthi menyerang MSC Orion di posisi yang berjarak 300 hingga 400 mil laut dari tanah Yaman.
Beberapa bulan silam Houthi juga merilis rekaman rudal hipersonik buatan sendiri yang ditembakkan ke Kota Eilat, Israel.
Pejabat Israel kemudian mengonfirmasi bahwa kota pelabuhan itu telah diserang, tetapi menyebut tidak ada kerusakan atau korban luka.
Pada bulan Maret kemarin, media melaporkan bahwa Houthi mulai memproduksi rudal hipersonik mereka sendiri. Rudal itu sudah diuji coba dan mampu mencapai targetnya.
Laporan menyebutkan rudal itu akan digunakan untun mengancam kapal-kapal yang berlayar lebih jauh ke Samudra Hindia.
Adapu laporan yang menyebutkan bahwa Iran memberi Houthi rudal baru. Kelompok itu merilis foto dan video rudal yang diberi nama Hatem 2.
Houthi terus menyerang kapal terafiliasi Israel sejak November 2023 sebagai bentuk dukungannya kepada warga Palestina di Gaza.
Kelompok itu mengaku tidak akan menghentikan serangannya hingga Israel menghentikan agresi di Gaza.
Karena serangan-serangan Houthi, aktivitas pelayaran di Laut Merah menurun drastis.
Baca juga: Populer Internasional: 5 Situs Israel Diserang Drone Hizbullah - Kolaborasi Houthi dan Militan Irak
(Tribunnews/Febri)