Warga Palestina Diperingatkan Seruan Mencurigakan dari Israel yang Minta Kembali ke Gaza utara
TRIBUNNEWS.COM- Pihak berwenang Gaza memperingatkan warga Palestina tentang seruan Israel yang 'mencurigakan' yang meminta mereka untuk kembali ke Gaza utara.
Pihak berwenang di Jalur Gaza memperingatkan warga Palestina pada hari Rabu tentang panggilan telepon Israel yang “mencurigakan” yang meminta mereka untuk kembali ke rumah mereka di wilayah utara, Anadolu Agency melaporkan.
Kantor Media Pemerintah memperingatkan tentang seruan yang memberi tahu warga Palestina bahwa mereka dapat pulang ke rumah di Gaza utara “melalui pos pemeriksaan militer yang didirikan oleh tentara Pendudukan (Israel) di pesisir Jalan Al-Rasheed pada malam hari.”
“Kami mendesak masyarakat kami untuk sangat berhati-hati terhadap panggilan telepon yang mencurigakan dan tidak dapat dipercaya ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan bahwa, di masa lalu, tentara Israel melakukan kejahatan terhadap warga Palestina yang mencoba kembali ke Gaza utara.
Aktivis media sosial Palestina menerbitkan postingan, Selasa malam, yang mengatakan tentara menelepon keluarga pengungsi Palestina meminta mereka untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara dari Jalan Al-Rasheed pada pukul 6 sore, waktu setempat, Rabu.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 37.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 86.100 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel didakwa melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang terjadi. menyerbu pada tanggal 6 Mei.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR