TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengatakan pada hari Jumat, 25 roket dan 3 drone ditembakkan dari Lebanon ke Israel Utara.
Setidaknya 25 roket bermuatan peledak ini diluncurkan dari Lebanaon ke arah Galilea Barat dan daerah Kiryat Shmona dalam serangan terpisah.
Kemudian dilanjutkan dengan 3 drone bermuatan peledak yang diluncurkan dari Lebanon ke arah Galilea Barat pada malam hari.
IDF mengatakan pihaknya meluncurkan rudal pencegat ke pesawat tak berawak tersebut, tetapi gagal menjatuhkan perangkat tersebut, dikutip dari The Times of Israel.
Salah satu roket tampak merusak sebuah bangunan di Galilea Barat.
Tidak hanya itu, beberapa wilayah di Israel Utara mengalami kebakaran hebat akibat serangan roket tersebut.
Serangan roket dan drone ini memicu pengaktifan sirene di berbagai wilayah di Israel Utara, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Tidak ada korban luka dalam serangan pesawat tak berawak dan roket tersebut.
Sementara itu, Hizbullah mengonfirmasi peluncuran 'sekawanan drone' ke Israel, dikutip dari Yedioth Ahronoth.
Sebelumnya, Hizbullah melancarkan serangkaian sekitar 40 roket ke Israel utara pada Kamis sore.
“Tentara Israel mengatakan 40 roket ditembakkan ke Safed dalam serangan terbaru dari Lebanon,” kata harian Israel Haaretz.
Mereka mengklaim mencegat setengah dari rentetan roket tersebut, namun gagal mencegat lainnya.
“Sekitar setengah dari mereka dicegat. Setengahnya lagi jatuh di tempat terbuka,” kata surat kabar tersebut.
Baca juga: Israel Hitung Dampak Kerusakan Serangan Hizbullah di Utara, Galilea Atas Bakal Jadi Kota Mati
Haaretz menambahkan bahwa belum ada korban jiwa yang dilaporkan, tetapi terjadi kerusakan properti dan beberapa kebakaran.