News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jurnal Inggris Perkirakan Warga Palestina yang Tewas Akibat Perang Mencapai 186.000 Orang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina membawa jenazah korban serangan udara Israel menjelang pemakaman di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah pada 2 Juni 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi yang dilakukan oleh jurnal ilmiah Inggris The Lancet, sebuah jurnal medis umum mingguan yang ditinjau oleh rekan sejawat, memperkirakan bahwa jumlah orang yang terbunuh selama perang Israel di Jalur Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, melebihi 186.000 orang.

Menguip Al Mayadeen, perhitungan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa konflik bersenjata mempunyai dampak kesehatan tidak langsung yang melebihi dampak langsungnya.

Jurnal tersebut kemudian menjelaskan bahwa bahkan jika konflik telah berakhir, banyak kematian tidak langsung yang akan terus tercatat dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Kematian itu disebabkan banyak faktor seperti penyakit reproduksi, penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Selain itu, laporan tersebut menekankan bahwa jumlah total kematian diperkirakan akan besar mengingat intensitas konflik, hancurnya infrastruktur layanan kesehatan, kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal yang parah, serta ketidakmampuan penduduk untuk pindah ke tempat yang aman, dan hilangnya dana untuk UNRWA.

The Lancet menekankan bahwa dalam konflik baru-baru ini, jumlah kematian tidak langsung berkisar antara 3 hingga 15 kali lipat jumlah kematian langsung.

Warga Palestina bereaksi terhadap sekolah PBB yang menampung para pengungsi terkena pemboman Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (AFP/BASHAR TALEB)

"Jika kita menerapkan perkiraan konservatif yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap kematian langsung, kita akan menemukan bahwa angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian langsung," ungkap jurnal tersebut.

Mengingat lebih dari 38.000 kematian yang dilaporkan di Gaza, tidak mengherankan jika diperkirakan ada 186.000 atau bahkan lebih kematian yang tercatat di Gaza, The Lancet menekankan.

Lebih lanjut, The Lancet menekankan bahwa gencatan senjata segera dan mendesak di Jalur Gaza diperlukan.

"Perlu juga langkah-langkah untuk memungkinkan distribusi pasokan medis, makanan, air bersih, dan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan.”

Laporan tersebut menekankan bahwa ada kebutuhan untuk mencatat skala dan sifat penderitaan dalam konflik ini.

Baca juga: 6 Pernyataan Terbaru Abu Ubaida: Poros Netzarim akan Jadi Zona Teror bagi Israel

“Mendokumentasikan skala sebenarnya sangat penting untuk memastikan akuntabilitas sejarah dan mengakui dampak penuh dari perang tersebut.”

Hari ke-275 agresi Israel di Gaza: 38.153 tewas, 87.828 luka-luka

Pada hari ke-275 seragan Israel di Gaza, Minggu (7/7/2024), jumlah warga Palestina yang terbunuh mencapai 38.153 orang.

Selain itu, 87.828 orang terluka, menurut laporan harian yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza.

Israel melakukan tiga pembantaian dalam 24 jam terakhir pada hari Minggu, menewaskan 55 warga Palestina dan melukai 123 lainnya.

Meskipun beberapa di antaranya diangkut ke rumah sakit yang hampir tidak lumpuh, banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan tim penyelamat tidak dapat menyelamatkan mereka.

Serangkaian serangan kembali dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel pada hari ke-275 agresi berkelanjutannya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, lapor koresponden Al Mayadeen.

Lima jurnalis termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan pendudukan baru-baru ini di Kota Gaza dan kamp al-Nusairat dalam waktu 12 jam pada hari Sabtu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini