Perintah tersebut dibuat sebagai tanggapan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.
Sisa-sisa prajurit yang ditangkap dikembalikan ke Israel 10 tahun kemudian pada tahun 1996, sebagai imbalan atas pengembalian jenazah 123 pejuang Hizbullah oleh Israel, menurut pemerintah Israel.
Sikap garis keras Israel sejak saat itu disebabkan oleh fakta penculikan seorang prajurit merupakan langkah strategis bagi musuh, kata Shaul, yang memberi mereka kekuatan negosiasi, serta kemampuan untuk memengaruhi moral nasional dan dukungan publik terhadap suatu konflik.
(Tribunnews.com/Whiesa)