2. Prancis
Hal serupa juga dilakukan Prancis, dalam pernyataan resminya pemerintah Prancis menyatakan dukungannya terhadap jaksa ICC yang akan mengajukan perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menteri pertahanannya.
Langkah Prancis ini menandai perpecahan besar antara posisinya dan sekutu Baratnya, termasuk Inggris, Italia, dan Amerika Serikat yang belakangan ini menentang keputusan ICC atas penangkapan Joe Biden.
3. Jerman
Senada dengan yang lainnya, Jerman berkomitmen untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait kejahatan perang apabila International Criminal Court (ICC) merilis surat perintah penangkapan.
Juru bicara Scholz, Steffen Hebestreit menegaskan pemerintah Jerman akan tetap melaksanakan perintah penangkapan jika sudah dirilis ICC terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang
4. Belgia
Dukungan juga dilontarkan Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, yang berasal dari keluarga asal Aljazair. Di laman media sosial X ia menulis di akun bahwa Brussels menyatakan dukungan penuh untuk Pengadilan Kriminal Internasional.
"Mereka yang melakukan kejahatan di Gaza harus diadili pada tingkat tertinggi terlepas dari siapa pelakunya," sebutnya dalam postingannya.
5. Slovenia
Menyusul yang lainnya Kementerian Luar Negeri Slovenia juga memposting pesan di media sosial X yang mendukung langkah ICC untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Gaza.
"Para pelaku yang telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 harus diadili secara independen dan tanpa pandang bulu tanpa pengecualian dan perhatian terhadap status dan posisi mereka," kata Kementerian Luar Negeri Slovenia.