News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Berang, Kutuk Pernyataan NATO Atas Menguatnya Kerjasama Militer Pyongyang-Moscow

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, keempat dari kiri, menghadiri pertemuan puncak KTT NATO di Washington D.C., Amerika Serikat, 11 Juli 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara dibuat marah oleh Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hari Sabtu ini, 13 Juli 2024 atas terbitnya deklarasi yang diadopsi oleh para pemimpin NATO minggu lalu yang menyatakan prihatin atas menguatnya kerjasama militer Korea Utara dengan Rusia.

Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Korea Utara melalui Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebutnya sebagai “dokumen ilegal.”

Korea Utara menyebut deklarasi tersebut “melanggar hak-hak sah negara-negara berdaulat yang independen dan program konfrontatif yang memicu Perang Dingin baru dan konfrontasi militer dalam skala global,”

Rabu pekan lalu, NATO mengeluarkan pernyataan keprihatinan bersama atas menguatnya kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia. NATO menyebut kerjasama tersebut ilegal.

Korea Utara menuduh Washington “terus-menerus mencoba” untuk memasukkan kebijakan-kebijakan pro-AS. negara-negara Asia menjadi anggota NATO selama dekade terakhir.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa "strategi 'globalisasi' NATO yang dilakukan AS tentu saja dapat membawa bahaya perang global."

Pernyataan ini dipandang sebagai peringatan terhadap perluasan kerja sama yang diupayakan pada KTT NATO, yang mencakup empat mitra regional Indo-Pasifik: Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Baca juga: Korsel Pamer Laser Star Wars, Sekali Tembak Bisa Hancurkan Drone Korea Utara

“Kami tidak akan pernah mengabaikan atau menghindari ancaman besar yang akan terjadi, namun kami akan sepenuhnya mencegah agresi dan ancaman perang dengan tingkat penanggulangan strategis yang lebih kuat serta mempertahankan perdamaian dan keamanan di kawasan dan seluruh dunia,” sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Sumber: Yonhap/Korea Times.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini