Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengutuk keras serangan udara Israel ke Khan Younis Gaza Selatan pada Sabtu (13/7/2024) kemarin.
Serangan tersebut dilaporkan menewaskan setidaknya 71 warga Palestina.
"Indonesia mengutuk keras kebiadaban dan pembantaian Israel yang berulang dan kini kembali terjadi di Al-Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan," kata Kemlu melalui akun resmi Kemlu di X, Minggu (14/7/2024) siang.
Kemlu menyatakan serangan tersebut semakin menunjukkan terus berlangsungnya berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel.
Baca juga: Jadi Pemilik Tanah secara Historis, Warga Palestina Bertekad Tetap Tinggal di Jalur Gaza saat Perang
Selain itu, Indonesia juga mendesak dunia internasional mengambil langkah nyata untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
"Hukum internasional berlaku untuk semua negara, tanpa kecuali," kata Kemlu.
Diberitakan wartakotalive.com sebelumnya, Pasukan Militer Israel kembali melancarkan serangan udara secara mendadak ke Khan Younis pada Sabtu (13/7/2024).
Serangan itu mengakibatkan tewasnya 71 warga Palestina dan melukai lebih dari 289 orang.
Padahal, Khan Younis adalah wilayah yang telah ditunjuk militer Israel sebagai zona kemanusiaan dan memerintahkan para pengungsi mencari perlindungan di sana.
Dilansir Reuters pada Sabtu (13/7/2024), serangan Israel tersebut menargetkan komandan militer Hamas Mohammed Deif.
Baca juga: Eks Menteri Israel: Tel Aviv akan Musnah pada Tahun 2026 jika Masih Dipimpin Netanyahu
Militer Israel menyatakan mereka juga menargetkan komandan Brigade Khan Younis, Rafa Salama.
Pihak Israel menyebut Deif dan Rafa sebagai dalang dalam serangan 7 Oktober lalu.
Deif juga tercatat telah berkali-kali lolos dari upaya pembunuhan hingga menduduki puncak daftar orang paling dicari Israel.
Selain itu, Deif juga dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam peristiwa bom bunuh diri.