Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden angkat suara atas penembakan terhadap pesaingnya Donal Trump saat kampanye pemilu presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).
Dilansir dari Indiana Express, Biden mengaku bersyukur mendengar Donal Trump dalam kondisi aman pasca-insiden tersebut.
"Bersyukur mendengar bahwa ia selamat dan baik-baik saja. Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta semua orang yang hadir di rapat umum itu, sembari menunggu informasi lebih lanjut," ungkapnya, Minggu (14/7/2024).
Selain itu Joe Biden menyampaikan terimakasih kepada secret service yang telah mengamankan situasi saat kejadian.
"Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat bagi kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," tegasnya.
Baca juga: Indonesia Kutuk Keras Serangan Udara Israel ke Khan Younis yang Tewaskan 71 Warga Palestina
Sebagai informasi, Donald Trump alami luka di bagian telinga usai suara tembakan terdengar di tengah kampanye.
Meskipun terluka, Trump dipastikan dalam kondisi baik.
Donald Trump Ditembak Anggota Partai Republik
Badan investigasi federal Amerika Serikat atau FBI telah mengidentifikasi latar belakang pelaku penembakan terhadap Donald Trump saat pidato kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 di Butler.
Pelaku penembakan Trump diketahui bernama Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
USA Today mengabarkan, Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik dan berstatus pemilih aktif, menurut layanan database LexisNexis. Dia bersekolah di Bethel Park High School, lulus pada tahun 2022.
Diketahui, Donald Trump yang merupakan Presiden AS periode 2016-2020 merupakan anggota Partai Republik yang kembali maju dalam Pemilihan Presiden Amerika Serika pada 2024 saat ini. Lawannya saat ini di Pilpres AS 2024 yakni petahan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat.
Baca juga: Korea Utara Berang, Kutuk Pernyataan NATO Atas Menguatnya Kerjasama Militer Pyongyang-Moscow
Meski telah diketahui identitas dari penembakan tersebut, namun pihak otoritas setempat belum diketahui motif pemuda berusaha menembak Donald Trump.
Crooks sendiri diketahui akhirnya tewas ditembak oleh petugas penegak hukum beberapa saat setelah dia gagal membidik kepala Donald Trump.
“FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania,” kata Biro tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Penyelidikan ini masih aktif dan berkelanjutan, dan siapa pun yang memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan didorong untuk mengirimkan foto atau video secara online di FBI.gov/butler atau menghubungi 1-800-CALL-FBI.”