TRIBUNNEWS.COM - Upaya pembunuhan terhadap mantan presiden AS Donald Trump saat ia berkampanye di Butler County, Pennsylvania beberapa bulan menjelang pemilihan presiden pada Sabtu (13/7/2024).
Insiden ini terjadi tepatnya ketika Trump berbicara tentang lonjakan imigrasi saat pidato.
Kemudian rentetan tembakan terdengar dengan cepat, dikutip dari Al Jazeera.
Penembakan tersebut menyebabkan Trump terluka pada telinga kanannya.
Sementara 3 orang yang berada di lokasi juga menjadi korban penembakan, 1 di antaranya tewas dan 2 lainnya mengalami luka-luka.
Sosok 3 Korban akibat Penembakan
1. Corey Comperatore
Corey Comperatore merupakan kepala pemadam kebakaran sukarelawan yang berusia 50 tahun.
Saat kejadian, Corey mencoba melindungi keluarganya.
Ia langsung melompat ke arah mereka dan melindungi mereka dari peluru.
Namun sayangnya, ia harus tewas terkena peluru tembakan.
Putrinya yang bernama Allyson menceritakan ketika sang ayah mencoba melindungi dirinya.
Baca juga: Donald Trump Mengaku Tak Ada Dendam ke Secret Service pasca Penembakan: Mereka Sudah Fantastis
"Ayahku mendorong kami (Allyson dan ibunya) ke tanah dan melindungi tubuh saya dari peluru yang datang," katanya, dikutip dari BBC.
Ia mengatakan bahwa ayahnya adalah ayah yang sangat baik, rela mengorbankan dirinya sendiri demi keluarga.
"Dia benar-benar mencintai kita dan rela menerima peluru sungguhan demi kita. Dan yang ingin saya lakukan hanyalah menangis dan mengucapkan terima kasih," tambahnya.
Sementara Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan bahwa Corey adalah pahlawan bagi keluarganya.
"Corey meninggal sebagai pahlawan," katanya saat konferensi pers.
"Yang paling utama, Corey mencintai keluarganya," tambahnya.
Corey ternyata merupakan pendukung setia Trump.
Ia bahkan selalu hadir ketika Trump mengadakan kampanye di Pennsylvania.
2. David Dutch
David Dutch merupakan salah satu korban yang terluka akibat penembakan saat kampanye Donald Trump.
David Dutch selama ini bekerja sebagai karyawan di perusahaan teknologi Siemens.
Menurut saudara perempuannya, Jennifer Veri-Grazier Dutch adalah pendukung lama Trump.
Namun sayangnya, saat hadir di kampanye Trump ini, Dutch harus menjadi korban penembakan.
“Dia sedang menjalankan haknya dan pergi ke unjuk rasa, dan dia tidak pantas menerima semua ini,” kata Veri-Grazier.
Akibat penembakan ini, pria berusia 57 tahun ini mengalami kerusakan hati dan patah tulang rusuk.
Sehingga ia harus menjalani lebih dari satu kali operasi.
Selain bekerja sebagai karyawan, Dutch ternyata merupakan salah satu anggota sebuah asosiasi veteran Cabang Marine Corps League di Pennsylvania.
3. James Copenhaver
Korban yang diidentifikasi terakhir akibat penembakan saat kampanye Donald Trump adalah James Copenhaver.
Copenhaver berasal dari Moon Township, Pennsylvania.
Meski telah pensiun, seorang pengawas di Moon Township, Albert Quaye mengtakan kepada New York Times bahwa pria 74 tahun ini tertarik dengan politik.
Ia sangat tertarik dengan politik lokal.
Oleh karena itu, ia hadir saat Trump berkampanye di Pennsylvania.
Namun sayangnya, ia terluka akibat penembakan dalam kampanye tersebut.
Meski begitu, saat ini kondisi Copenhaver sudah stabil setelah mendapatkan perawatan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Donald Trump Ditembak