Pemerintah federal Somalia bergantung pada dukungan pasukan asing untuk tetap berkuasa.
Pemerintah telah bergabung dengan kelompok bersenjata lokal untuk memerangi kelompok tersebut dalam kampanye yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dan serangan udara AS.
Namun serangan itu mengalami kemunduran, karena awal tahun ini, al-Shabab mengklaim telah merebut beberapa lokasi di pusat negara itu.
Somalia bulan lalu meminta Uni Afrika untuk memperlambat rencana penarikan pasukannya dari negara yang bermasalah itu.
Resolusi PBB menyerukan jumlah pasukan dalam misi penjaga perdamaian AU, yang dikenal sebagai ATMIS, untuk dikurangi menjadi nol pada 31 Desember dengan keamanan diserahkan kepada tentara dan polisi Somalia.
Tahap ketiga dan terakhir adalah menyaksikan keberangkatan 4.000 prajurit ATMIS – dari total 13.500 – pada akhir bulan Juni.
Namun, pemerintah Somalia mengatakan pihaknya hanya ingin melihat 2.000 tentara meninggalkan negara itu pada Juni dan 2.000 sisanya pada bulan September.