Meski demikian, Abu Zaid menekankan ada tanda-tanda yang jelas kalau IDF segera menarik mundur pasukannya dari Gaza.
"Kita mungkin akan menyaksikan penarikan pasukan pendudukan dalam beberapa hari ke depan," ucapnya.
Baca juga: Al Qassam Ledakkan Ladang Ranjau, Buldoser D9 Israel Hancur, 4 Tank Merkava Hangus di Shejaiya
Tak Punya Pilihan Selain Mundur
Abu Zaid juga menyoroti apa yang dia nilai sebagai pengakuan jujur tentara Israel, yang diterbitkan oleh situs-situs Ibrani.
"Untuk pertama kalinya, pernyataan ini menegaskan pengakuan yang jujur dan jelas tentang hilangnya ratusan tank dan kendaraan lapis baja pengangkut pasukan Israel sebagai akibat dari kerugian besar pada kendaraan modern selain berkurangnya konsumsi amunisi dan peralatan secara signifikan," katanya.
Baca juga: Serangan Brigade Al Qasaam, Al-Quds, Martir Al-Aqsa: Selusin IDF Rontok, Ranpur-Ranpur Israel Hangus
Abu Zaid menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini semua adalah faktor yang memperkuat fakta bahwa pasukan pendudukan tidak punya pilihan selain mundur Gaza dengan dalih menuju tahap ketiga".
Operasi tahap ketiga, katanya akan membebaskan militer IDF dari kritik terkait permintaan mereka untuk menghentikan operasi militer dan menghilangkan rasa malu Netanyahu di hadapan anggota sayap kanan yang menolak menghentikan operasi militer.
Akui Banyak Tank Rusak, Mau Rekrut Perempuan Masuk Korps Lapis Baja
Sebelumnya, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) pada Senin mengakui kekurangan tank dan amunisi yang mencapai level kritis, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam pengajuan ke Mahkamah Agung Israel, pihak IDF mengakui bahwa banyak tank telah rusak selama perang di Gaza dan persediaan amunisi mereka semakin menipis.
Pengungkapan ini terungkap di tengah petisi yang menganjurkan penggabungan prajurit perempuan ke dalam Korps Lapis Baja IDF, menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.
“Jumlah tank operasional di korps tidak cukup untuk kebutuhan perang dan untuk melakukan eksperimen penempatan perempuan,” lansir surat kabar itu mengutip dari pengajuan pengadilan.
Akibatnya, Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi memutuskan untuk menunda masuknya perempuan dalam peran tempur hingga November 2025 karena kekurangan personel yang parah.
(oln/khbrn/anadolu/*)