TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dinyatakan positif Covid-19 di tengah proses kampanye pada Pilpres AS 2024.
Biden dinyatakan positif Covid-19 ketika melakukan kampanye di Las Vegas pada Rabu (17/7/2024).
Padahal, kampanye di Las Vegas menjadi salah satu upaya Biden untuk mengimbangi penampilan lawannya, Donald Trump.
Banyak yang beranggapan diagnosis Covid-19 yang dialami Biden tidak tepat waktu.
Kini, cawapres Trump, JD Vance bakal menjadi sorotan ketika dijadwalkan melakukan kampanye di Milwaukee.
Dikutip dari Reuters, Vance dijadwalkan menjadi pusat perhatian di Milwaukee, tempat Partai Republik berusaha menunjukkan persatuan partai untuk mengimbangi pertikaian internal Partai Demokrat.
Pidatonya kemungkinan akan menjadi momen yang paling banyak ditonton dalam konvensi empat hari itu sebelum Trump berpidato pada Kamis malam.
Dalam karier politiknya yang singkat, anggota parlemen Ohio berusia 39 tahun itu telah berupaya membangun naluri populis Trump menjadi agenda kebijakan yang koheren yang membayangkan AS memainkan peran yang kurang dominan dalam urusan global.
Beberapa pembicara awal pada hari Rabu melontarkan serangan agresif dan terkadang tidak berdasar terhadap pemerintahan Biden.
Nada tersebut bertentangan dengan pesan persatuan nasional yang dijanjikan Trump setelah upaya pembunuhan terhadapnya di sebuah rapat umum Pennsylvania pada hari Sabtu.
Mantan pejabat Gedung Putih Trump, Peter Navarro, yang dibebaskan dari penjara pada hari sebelumnya setelah menjalani hukuman empat bulan karena menghina Kongres, menerima tepuk tangan meriah saat ia naik panggung pada hari Rabu.
Baca juga: Joe Biden Positif Covid-19, Gedung Putih Langsung Batalkan Pidato di Las Vegas
Navarro, yang dihukum karena menolak mematuhi panggilan pengadilan dari komite yang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS, mengatakan bahwa dirinya, seperti Trump, adalah korban dari "Departemen Ketidakadilan" Biden.
Trump sering mengklaim bahwa keempat dakwaan yang dijatuhkan kepadanya sejak meninggalkan jabatannya merupakan bagian dari konspirasi Demokrat untuk mencegah pemilihannya.
Politisi Demokrat Minta Biden Mundur
Politisi dari Partai Demokrat sekaligus Anggota DPR, Adam Schiff meminta Joe Biden untuk mundur dari pertarungan Pilpres AS 2024.
Pernyataan Schiff ini menjadikannya orang dari Demokrat pertama yang mendesak Biden untuk mundur.
Seruan Schiff juga penting karena dia, tidak seperti banyak Demokrat lainnya yang sejauh ini secara terbuka menyerukan agar Biden mundur.
"Meskipun keputusan untuk menarik diri dari kampanye adalah keputusan Presiden Biden sendiri, saya yakin sudah waktunya baginya untuk menyerahkan tongkat estafet."
"Dan dengan demikian, mengamankan warisan kepemimpinannya dengan memungkinkan kita mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan mendatang," kata Schiff, dikutip dari CNN.
Baca juga: Joe Biden Dikabarkan Positif Covid-19, Bakal Diisolasi Usai Alami Gejala Ringan, Batuk Pilek
Demokrat asal California itu menjabat sebagai manajer pemakzulan selama salah satu pemakzulan Trump dan telah menjadi salah satu kritikus paling tajam terhadap mantan presiden tersebut.
Dalam pernyataannya, Schiff memuji warisan Biden tetapi menambahkan, "bangsa kita berada di persimpangan jalan."
"Kepresidenan Trump yang kedua akan merusak fondasi demokrasi kita, dan saya memiliki kekhawatiran serius mengenai apakah Presiden dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November," lanjutnya.
Desakan Schiff ini menjadi salah satu yang membuat Biden semakin terpuruk selain diagnosis Covid-19.
Sebelumnya, setelah penampilan Biden yang buruk dalam debat CNN bulan lalu, Schiff hanya mengatakan bahwa presiden "harus meluangkan waktu sejenak untuk membuat penilaian paling tepat" tentang masa depan kampanyenya.
Baca juga: Pernyataan Joe Biden Sinyal Bagi Kamala Harris Maju Jadi Capres AS Menggantikannya
Seorang pejabat kampanye Biden menanggapi seruan dari Schiff dengan menunjuk pada surat tertanggal 8 Juli dari Biden kepada anggota Kongres Demokrat yang mencatat niatnya untuk tetap ikut serta dalam pencalonan.
Partai Demokrat masih bimbang tentang jalan ke depan di tengah kekhawatiran bahwa Biden tidak dapat mengalahkan Trump.
Bahkan, Biden berisiko membawa serta Demokrat yang kurang populer bersamanya pada bulan November.
(Tribunnews.com/Whiesa)