TRIBUNNEWS.COM -- Pertempuran hingga Kamis (18/7/2024) di garis depan Rusia-Ukraina semakin brutal.
Meski melakukan perlawanan sengit, pasukan Ukraina kocar-kacir di beberapa lokasi. Pejuang Ukraina dikabarkan mundur dari Urozhaine di Oblast Donetsk dan desa Krynky di wilayah Kherson.
Ukrainska Pravda mengabarkan, pasukan darat Rusia dibantu angkatan udaranya menghancurkan desa-desa di desa-desa itu menggunakan bom luncur berpemandu.
Nazar Voloshyn, juru bicara Kelompok Pasukan Strategis Operasional Khortytsia Ukraina dalam laporannya, Kamis (18/7/2024) mengatakan pasukannya terpaksa mundur dari Urozhaine karena serangan brutal Rusia tersebut.
Baca juga: Berkunjung ke Rusia untuk Pelatihan Militer, Pejabat Korea Utara Ditemukan Tewas Tenggelam
"Karena musuh telah menghancurkan hampir segalanya di Urozhaine, pasukan pertahanan telah pindah ke posisi lain," kata Nazar Voloshyn.
Komandan UKraina menarik pasukannya tersebut untuk menyelamatkan nyawa dan kesehatan prajurit yang berjuang di garis depan.
Ia mengungkap bahwa perumahan di wilayah itu nyaris hancur semuanya akibat serangan musuh.
"Posisi para pembela Ukraina telah dihancurkan, dan hal ini akan mengancam nyawa pasukan kami jika mempertahankan personel di sana,” ujarnya
Voloshyn menjelaskan bahwa pasukan Rusia menyerang dengan brutal dan tidak mempertimbangkan kerugian.
"Untuk mencapai kesuksesan dan beberapa kemenangan di kota-kota dan desa-desa yang hancur, musuh menderita kerugian besar setiap hari. Beberapa ratus dari mereka telah terbunuh, dan hasilnya adalah pemukiman hancur dan tumpukan mayat tentara Rusia di sekitarnya yang tidak akan kembali ke rumah keluarganya," jelas Voloshyn.
Baca juga: Menlu Rusia, Sergey Lavrov Mengecam Tindakan Israel di Gaza, Menyebutnya dengan Istilah Ini
Ia mengklaim bahwa Ukraina tetap mengendalikan situasi di front tersebut.
Pada tanggal 14 Juli, seperti dilansir analis DeepState, terungkap bahwa Rusia menduduki desa Urozhaine di Oblast Donetsk. Pasukan pertahanan Ukraina membebaskan desa Urozhaine selama serangan balasan musim panas di selatan Oblast Donetsk pada tahun 2023.
Urozhaine termasuk dalam administrasi militer pemukiman Velyka Novosilka di distrik Volnovakha di Oblast Donetsk. Pemukiman tersebut telah diduduki sejak Maret 2022.
Sementara juru bicara Kelompok Pasukan Operasional-Strategis (OSUV) Tavria Dmytro Lykhova saat siaran telethon nasional Edyni Novyni mengatakan, pasukannya mengambil langkah mundur namun terus menjalankan misi tempur di tepi kiri Dnieper, khususnya di wilayah Krynyk di wilayah Kherson.
Lykhova mengatakan akibat dari tembakan musuh yang intens dan jangka panjang, sebagian besar posisi utama pasukan Ukraina di Krynky telah hancur total.
Meski demikian ia membantah desa itu dikuasai pasukan Vladimir Putin. "Desa itu kini tak berpenghuni. Desa Krinky hancur total akibat tembakan musuh dan berubah menjadi tumpukan batu," kata Lykhova dikutip dari Fakty.
Ia menambahkan bahwa para pejuang Kiev menguasai jembatan lain di wilayah Kherson, sehingga pekerjaan tempur di tepi kiri Dnieper terus berlanjut
Sementara Strana memberitakan bahwa dalam delapan bulan mengawal desa Krynki, sebanyak 788 tentara hilang antara Oktober 2023 hingga Juni 2024.
"Slidstvo.Info" dengan mengacu pada data polisi menyebutkan, selain 788 pasukan yang hilang, sebanyak 262 pasukan dinyatakan gugur.
Dari Oktober 2023 hingga akhir Juni 2024, sebanyak 262 prajurit meninggal dunia. Jenazahnya kini telah dipindahkan dari Krynki dan telah dimakamkan.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengabarkan, Kelompok Pertempuran Dnepr Rusia menghancurkan tiga depot amunisi Ukraina dan gudang peralatan militer di wilayah tanggung jawabnya selama sehari terakhir.