Hizbullah Luncurkan Puluhan Rudal ke Golan-Galilea, Tembakkan Hampir 100 Roket dalam Dua Hari ke Israel
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengintensifkan serangan mereka ke wilayah pendudukan Israel dalam dua hari belakangan.
Pada Sabtu (20/7/2024), TV Al-Jazeera mengkonfirmasi adanya peluncuran sekitar 30 rudal dari Lebanon selatan menuju Golan dan Jari Galilea yang diduduki, di utara entitas Zionis.
Baca juga: Serangan Langka, Perlawanan Suriah Ikuti Hizbullah Gempur Golan, Poros Milisi Rongrong Israel
Serangan ini menyusul peluncuran sebanyak 65 roket Hizbullah ke wilayah Israel pada Jumat (19/7/2024).
Artinya, secara total hampir 100 rudal diluncurkan Hizbullah ke teritorial Israel dalam dua hari terakhir saja.
Adapun serangan Hizbullah pada Jumat, IDF mengklaim sebagian dari rudal itu telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, dilansir The Times of Israel.
Serangan tersebut langsung dikonfirmasi oleh Hizbullah.
Gerakan perlawanan Lebanon itu mengakui pihaknya telah menembakkan serentetan rudal besar ke pangkalan militer Israel di wilayah Galilea Utara, dekat perbatasan selatan Lebanon.
Berbeda dari klaim IDF, Hizbullah menyebut serangan itu menyebabkan kebakaran dan menghancurkan beberapa bagian pangkalan militer Israel.
Hizbullah juga melancarkan serangan terhadap pemukiman Israel utara di Mitzpe Abirim "untuk pertama kalinya menggunakan rudal Katyusha."
Dikutip dari Anadolu Ajansi, Hizbullah mengatakan serangan itu merupakan respons dari aksi Israel terhadap warga sipil di kota Safad al-Batikh, Majdal Salam, dan Shaqra di Lebanon selatan.
Di kesempatan yang sama, Hizbullah juga mengungkapkan dua peluru yang ditembakkan tentara Israel jatuh di dekat kantor polisi di Marj Junction di kota Hula, Lebanon selatan.
Houthi Juga Menyerang
Tak hanya rudal Hizbullah, drone kelompok perjuangan Yaman, Houthi, juga menghantam Israel, tepatnya di Tel Aviv.
Drone itu diketahui melaju dari arah laut menuju Tel Aviv dan akhirnya menabrak sebuah bangunan di persimpangan Jalan Ben Yehuda dan Jalan Shalom Aleichem, dekat Kedutaan Besar Amerika, sehingga menimbulkan ledakan dahsyat.